Nikmati Tubuhku

1019 Kata
Luis dipercaya untuk membelikan cincin berlian untuk Natasha sementara Bryan hari ini kedatangan clien yang ingin bekerja sama dengan mereka, sehingga Luis terpaksa membelinya sendirian. "Jika pergi ke toko perhiasan, banyak wanita yang akan histeris di hadapan ku, untuk itu aku harus berkamuflase dengan pakaian biasa," ucap Luis yang saat ini nampak menggunakan mantel tebal dengan kacamata hitam dan topi mafia. Luis benar-benar terlihat seperti mafia dibandingkan dengan bos perusahaan tetapi, ia adalah cara agar wajahnya tertutupi. "Oh iya aku lupa, masker untuk menutupi mulutku," ucap Luis memakai maskernya. Sesampainya di sana, ia kemudian memilih cincin berlian dengan kualitas yang terbaik. "Bagaimana dengan yang ini? Apa kau mau? Tetepi, harganya terlalu mahal, apa kau ingin cincin emas dengan berlian imitasi saja? Harganya hanya dua ratus dollar," ucap pelayan toko seakan ia tak percaya pada pembelinya itu. "Wanita ini melayani ku seperti tidak bersemangat, apa karena pakaian ku seperti ini? Apa dia tidak percaya jika aku sedang mencari berlian?" gumam Luis. "Bagaimana tuan? Apa kau hanya bercanda dan menawar saja? Aku tidak bisa lama-lama melayani mu, masih ada tamu lain yang harus aku layani," ucap pelayan toko perhiasan itu. "Aku ingin yang paling mahal di tempat mu," ucap Luis. Pelayan itu melihat sinis Luis seakan ia mencurigai sesuatu. "Maaf tuan kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Beberapa orang yang memiliki kelompok kemudian mereka akan berpura-pura membeli barang yang mahal padahal sebenarnya dia adalah sindikat pencurian," ucap pelayan itu membuat Luis terkejut. "Bisa-bisanya orang ini menganggap aku sebagai pencuri, apakah penampilan ku terlihat seperti itu? Seandainya aku tidak menutupi identitas ku, mungkin wanita ini akan sangat histeris," gumam Luis. "Hei ayo tunjukkan aku perhiasan termahal, aku bukan pencuri, aku akan membelinya," ucap Luis semakin membuat pelayan itu curiga. Ucapan Luis membuat pelayan itu semakin mencurigainya dan ia malah menekan nomor telepon di teleponnya. Melihat kelakuan itu, Luis kemudian memanggil bodyguardnya dan meminta mereka membawakan koper berisi dollar yang memang sudah disediakan. "Hentikan, aku akan membayar mu dengan ini," ucap Luis memerintahkan dua bodyguardnya membuka koper berisi ribuan dollar. Hal itu membuat si pelayan terkejut serta orang-orang yang juga membeli perhiasan di sana nampak syok. "Apa? Siapa kau tuan? Bagaimana kau memiliki uang sebanyak ini?" tanya pelayan itu tak percaya. "Kau layani aku saja, ini adalah uangku, kau tidak perlu khawatir, lagipula aku bukanlah sindikat pencurian barang seperti dugaan mu sebelumnya," ucap Luis menghela napasnya. Akhirnya transaksi mereka berlangsung cukup lama karena pelayanan harus menghitung dulu uang yang diberikan. "Terimakasih tuan, aku tidak menyangka jika kau memiliki uang sebanyak itu, maafkan kelancangan ku," ucap pelayan toko ketika sudah bertransaksi sekitar dua ratus ribu US Dollar. "Tidak masalah, yang jelas aku sudah mendapatkan perhiasan yang diminta sahabat ku," ucap Luis. Setelah selesai membelinya kemudian Luis pergi meninggalkan tempat itu tetapi, saat ia sedang berjalan menuju mobilnya tiba-tiba ada orang yang sedang marah-marah dan membuat Luis sedikit terganggu apalagi kerumunan orang-orang itu berada di depan mobilnya. "Kau harus menggantinya tuan, makanan yang harus aku antar jadi rusak karena kau berjalan sembarangan," ucap seorang wanita berpakaian seragam merah. "Kenapa aku harus mengganti? Itu semua karena kelalaian mu," balas seorang pria berbadan gemuk. "Jelas-jelas kau menyenggol ku dan sengaja ingin mengenainya," ucap wanita itu yang ternyata adalah Ellena. "Hei, apa yang kalian lakukan di sini? Aku jadi sedikit kesulitan masuk mobilku, ayo pergi dari hadapan ku," ucap Luis yang masih menggunakan mantel tebal sebagai penyamarannya. "Satu lagi pria aneh, apa kau juga bagian dari wanita ini? Aku tidak ingin membayar dan aku akan pergi," ucap pria. Ellena tak dapat berbuat apapun, dia nampak kebingungan karena makanan yang seharusnya ia antar pada pelanggan kini rusak karena sebelumnya terjatuh oleh senggolan badan pria gemuk tadi. "Hei kau tidak bisa pergi, hei tunggu," ucap Ellena tak dipedulikan pria itu. "Bagus, semakin cepat kalian bubar maka semakin bagus untukku, sekarang aku harap kau bisa menyingkir dari hadapan ku nona," Luis yang kemudian sadar jika wanita yang marah-marah itu adalah Ellena. "Maafkan aku tuan, aku hanya berusaha mempertahankan apa yang seharusnya hak ku," ucap Ellena pasrah. "Wanita ini? Dia orang yang pernah Bryan permalukan di restoran Bobi, jadi sekarang dia sudah bekerja di tempat lain? Aku sebenarnya tidak peduli tetapi, wanita ini sangat cantik, mungkin suatu saat aku bisa mengajaknya berkencan," ucap Luis pergi meninggalkan Ellena menuju mobilnya. Ellena kini nampak kebingungan, sekali lagi ini adalah hari pertamanya bekerja dan lagi-lagi dia melakukan sebuah kesalahan. "Setiap hari pertama aku masuk bekerja, aku selalu terkena masalah," ucap Ellena kemudian suara handphone masuk terdengar. Ellena mengangkatnya dan ternyata itu adalah pelanggan yang memesan makanannya. "Ba-baik tuan, aku akan segera mengantarkannya, ada sedikit kendala yang membuat aku terlambat," ucap Ellena kemudian ia kembali lagi ke tempatnya bekerja. Di sisi lain, Bryan telah selesai berbicara dengan seseorang melalui teleponnya. "Dasar, manusia jaman sekarang sangat lelet, aku pesan makanan dari satu jam yang lalu masih saja belum datang juga dan sekarang dia bilang ada kendala, sepertinya dia harus diberikan pelajaran," ucap Bryan. Clien yang sebelumnya telah berjanji dengan Bryan telah datang tetapi, pimpinannya adalah seorang wanita dan itu benar-benar menentang peraturan yang Bryan minta. "Aku sedikit khawatir nona, orang itu tak menyukai pertemuan dengan seorang wanita, apa kau masih yakin ingin menemuinya?" tanya seorang pria yang nampaknya telah mengenal karakter Bryan. "Kau diam saja, selama ini tak pernah ada yang menolak ku bahkan pria itu sekalipun, aku akan membuat pria itu bertekuk lutut di hadapan ku karena kecantikan yang aku miliki," ucap wanita itu percaya diri. Wanita cantik itu adalah salah seorang CEO baru di perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan Bryan, maka ia tidak pernah tahu siapa orang yang akan dihadapinya saat ini. "Pak, Clien kita sudah datang, mereka menunggu di lobby," ucap sekretaris Bryan. "Bagus, biarkan aku yang menyambutnya," ucap Bryan bangkit dari tempat ia duduk kemudian mendatanginya mereka. Bryan dengan gagah berjalan ke hadapan cliennya, wanita itu nampak terpesona oleh ketampanan Bryan, bahkan ia berkali-kali memperingatkan dirinya sendiri agar tidak tergoda dengan tampang pria muda di hadapannya. "Dia benar-benar seperti malaikat, aku tak bisa menatap pria ini terlalu lama, aku bisa terbuai oleh ketampanannya," ucap wanita itu yang sekarang berada di hadapan Bryan. "Seperti ada yang aneh? Hmmm seorang wanita." Bryan menyeringai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN