Pembicaraan Karyawan Lain

1238 Kata

"Maaf." "Berapa kali kamu minta maaf, coba?" Mira lebih dulu melebarkan jarak dengan mendorong tubuhku hingga pelukan kami terlepas. Ia memajukan bibir, serta menyerngitkan dahi, berlagak marah dengan bersedekap. Wait, dia berusaha ngehibur aku, atau marah beneran nih? Raut yang ditampilkan bahkan membuatku reflek tersenyum. Gimana gak senyum, kalau raut marah yang ditampilkan sangat kentara tidak alami. Jelas ia tidak pandai berakting dalam hal ini. Namun kalimat yang terucap selanjutnya, benar-benar menghiburku. Katanya, "Kalau kamu minta maaf terus, aku akan bawa kamu pulang." Aku langsung tergelak. Melihat caranya menirukan gaya bicaraku waktu kami berdiri di depan ICCU dulu, membuat rasa geli memenuhi pangkal perutku. Aku bahkan tidak menyangka jika Mira masih ingat dengan mome

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN