Dia

1333 Kata
Terkadang kamu harus meninggalkan rasa yang membuat tidak mau keluar dari zona ternyaman, menghalau rasa malas dari rasa kantuk di pagi hari dan empuknya kasur dan selimut yang membuatmu enggan untuk bangkit tapi demi setitik ilmu yang menyongsongmu di masa depan, kamu harus melawan rasa malas dan keluar dari zona ternyamanmu, Ya yaitu menuntut ilmu. “ Fa punya pena dua”Tiara memegang lengan kiri Afifah.Ia lupa membawa pena,tadi malam sehabis menulis resume dari buku paket bahasa Indonesia ia lupa untuk memasukkan kembali penanya,Alhasil gini lah tidak punya pena. Afifah memiringkan kepalanya 90 derajat ke arah Tiara, “Ada Ra,tapi warna biru ,mau apa gak Ra?”jawab Afifah. “Hmm yaudah gak papa Fa,daripada gada pena” Afifah mengeluarkan pena dari dalam tasnya dan memberikannya ke Tiara.suana kembali hening Afifah dan Tiara sibuk membaca ulang buku yang akan di pelajari nanti,Hari ini mereka datang sangat pagi sekali,bahkan siswa lain belum ada yang datang,baru mereka saja yang datang. Terdengar suara pantulan sepatu yang bergesekan dengan keramik putih,Afifah dan Tiara saling menoleh ,suara itu terdengar semakin jelas mengarah ke arah kelas mereka,mereka mengarahkan pandangan ke pintu ternyata sosok Bayu ,Bayu menatap sekejap ke arah kami . “Assalamualaikum Fa,Ra ,pagi”sapa Bayu dengan senyum ramah. “Wa’alaikumussaam Bay”jawab mereka bersamaan. Bayu melangkahkan kakinya ke bangkunya,Afifah masih tetap memperhatikannya ,Ia memperhatikan Bayu yang mengeluarkan Hp dari dalam tasnya,menyambungkan kabel earphone pada HP ,terdapat kernyitan di dahi Afifah.Kok Bisa? “Fa!”Tiara menepuk keras lengannya. Afifah yang terkejut memekik kaget “ Eh iya..iya”suaranya terbata – terbata hingga Bayu mengarahkan pandangannya ke Afifah.Afifah langsung mengarahkan pandangannya ke arah lain karena begitu malu ,suaranya begitu kuat.di rasa Bayu tidak memandangnya lagi,Afifah mengarahkan wajahnya ke Tiara. “Apaan sih Ra,kamu ngangetin aku aja ih” bisiknya pelan supaya tidak kedengaran. “Kamu tadi lihatin siapa,kok sampek segitunya tatapanmu”Ucap Tiara yang tadi memperhatikan Afifah yang terus memandang Bayu. “Gini loh Ra,tadi aku liat Bayu ngeluarkan Hp di tasnya terus makek earphone segala lagi” “Kalau itu kamu gausah heran Fa,di sekolah elite seperti ini emang bebas Ra bawak Hp,tidak di larang sama sekali Fa”Terang Tiara. “Oh gitu ya Ra,heran aja aku Ra ,soalnya di sekolahku dulu kalau bawak Hp ke sekolah kalau ketahuan bakalan di sita Ra,Bahkan kalau hari senin dan sabtu selalu di adakan Razia besar - besaran”Ucap Afifah teringat ketika di sekolahnya hari senin dan sabtu ada razia dadakan,Ia pernah hanya memakai gelang tapi di sita juga sama osis,barang – barang yang di tangkap tadi di kumpulkan di taruh di depan tiang bendera lalu di bakar di saksikan bersama – sama oleh siswa,tapi terkhusus seperti HP mereka dapat mengambilnya dengan membawa kedua orang tuanya ke sekolah,itu semua di lakukan untuk memberi efek jerah bagi para siswa dan siswi yang melanggar aturan sekolah. Satu persatu siswa berdatangn masuk ke kelas,lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Teriakan cempreng kelas begitu membahana siapa lagi kalau bukan Angel sekretaris kelas. “morning everybody”Angel melambaikan tangan menyapa teman sekelasnya.yang sudah tidak heran dengan tingkahnya yang centil .Angel meletakkan tasnya di atas meja tanpa duduk langsumg melangkah ke bangku ke tiga ,bangku orang Mela dan si Rena bergosip ria,Afifah yang memperhatikannya hanya menggelengkan kepalanya. “Bu Mira we dateng!”Teriak Doni menghimbau temannya,murid – murid pun yang tadi asyiknya bergosip,ada yang bergitar di belakang,bahkan ada juga yang tertidur sampai terbangun dengan muka bantal.tidak biasanya datang awal sekali ,biasa juga jam 8.15 baru masuk . Guru yang memasuki kelas murid yang menyadari kedatangan guru yang tiba – tiba masuk kelas,seketika suasana kelas yang ramai macam pajak Bu Mira memasuki kelas “ Pagi semua anak – anak” “Pagi Buk”jawab murid serentak. “Okey pagi hari ini kita akan belajar mengenai Logaritma”Bu Mira memperkenalkan mata pelajaran matematika tentang Logaritma. “Disini ada yang bisa jelaskan sama ibu pengertian logaritma,Angkat tangan” Semua siswa terdiam menunduk dalam – dalam supaya tidak di tunjuk untuk menjelaskan,semua pura – pura sibuk membaca.padahal buku tidak di baca ,hanya rapalan semoga jangan gue . “Saya Buk”Bayu mengacungkan tangannya ,semua mata menatap ke arahnya. “ Menurut saya Buk Logaritma adalah suatu operasi invers atau kebalikan dari perpangkatan. ”terang Bayu dengan lugas . “Oke bener Bayu,a plus buat Bayu”Buk Mira memberikan tepuk tangannya di ikuti murid lain. “Okey ibu lanjutan,Nah sekarang ibu akan memberikan kalian satu contoh tentang Logaritma “ Buk Mira menuliskan soal lalu menjelaskan dengan sederet rumus logaritma ,jawaban contoh soal begitu panjang hingga tulisan sampai memenuhi setengah dari papan tulis hitam. “okey anak – anak itu adalah teorema yang kedua yang ibu gunakan” “Ada yang mau di tanyakan atau belum jelas ,tunjuk tangannya” Lagi dan lagi murid menunduk dalam,Afifah mengacuhkan tangannya “ini Buk saya mau bertanya?” “Okey Afifah silahkan” “itu empat log 40 kok bisa jadi empat log 5 x 8 buk?"tanya Afifah. Sedari tadi ia bingung kenapa bisa begitu hasilnya. “Begini Afifah dalam sebuah Logaritma yang Log 40 tadi di cari kali berapa supaya bisa 40 Fa,” “Terima Kasih Buk penjelasannya”Afifah menyunggingkan senyum. “Apa masih ada lagi yang mau bertanya?” “okey kalau tidak ada kerjakan nomor 1 sampai 3 ,nanti habis istirahat ketua kelas tolong kumpul di meja ibu” “sekian dari materi hari ini,maaf berhubung ibu ada rapat dengan kepala sekolah,jadi ibuk gak bisa lama – lama”Buk Mira membereskan Buku di meja lalu berlalu meninggalkan kelas. Setelah kepergian Buk Mira mereka langsung mengerjakan tugas,namun ada yang memilih tidur tidak perlu mengerjakan tinggal menunggu hasil contekan temannya . “Ra susah banget sih semua soalnya”keluh Afifah. “Kerjai aja dulu Fa,”Tiara tetap fokus mengerjakan soal di bukunya tanpa menoleh ke arah Afifah. “Udah loh Ra,tetap aja gabisa,payah kali soalnya,”Afifah menyerah ,ia tutup bukunya dan ia lipatkan tangannya menutup wajah. Tiara berhenti mengerjakan lalu memutar wajahnya menghadap Afifah,. “Fa,kamu tahu gak kalau belajar itu harus sabar dan hasilnya gabisa langsung instan”ucap Tiara lembut. “Tapi Ra-“ Afifah menampilkan wajah lesu. “Kamu mau dengar gak sebuah nasihat dari Imam Syafi’i”Ucap Tiara. “Apaan tuh Ra,?”Afifah menampilkan raut wajah penasaran. “ jadi gini Fah kata Iman Syafi’i Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan,nah belajar itu emang prosesnya harus perih dulu Fa,nanti kemudian baru hasilnya kita nikmati dan rasakan.” Afifah merenung atas nasihat yang ia dengar dari Tiara,nasihat itu begitu mengena di hatinya,seharusnya ia harus lebih bersabar dalam belajar,bukannya banyak mengeluh. “Yaudah lanjut lagi aja Fa,coba – coba aja mana yang mudah – mudah dulu” “Iya Fa”membuka kembali bukunya yan tadi ia tutup,ia coba perlahan – lahan mengerjakan hasilnya ia telah siap. ***** Afifah berjalan di koridor sekolah berbelok ke kanan terus mentok pada kamar mandi,ia mencari keberadaan Tiara namun nihil ,Tadi Tiara permisi kepadanya mau ke kamar mandi,Afifah menawarkan dirinya untuk menemaninya,Namun Tiara menolak kata nya ia bisa sendiri. Afifah keluar dari kamar mandi,di lihatnya sosok wanita yang sedang memoleskan lipstik terlihat bayangan pada pantulan kaca,Afifah tak tau siapa mungkin siswa dari kelas lain. Di depan koridor kamar mandi terdapat kaca yang di pasang di dinding . Afifah berlalu hendak kembali ke kelasnya,ia lewat dari jalan belakang ,sengaja tidak dari depan,ia merasa risih di tatap oleh oleh siswa yang berada di koridor sekolah. Afifah terperanjat melihat sosok laki – laki dengan sedang berpelukan. “Iya Kil gue juga sayang sama Loe”sosok itu mengelus rambut wanita itu,wanita itu kan yang waktu itu bertengkar kepadanya. Mereka yang tidak menyadari kehadiran Afifah,Afifah masih syok atas penglihatannya ,ia diam terpaku,matanya melihat tanpa berkedip, lebih baik ia memutar jalan daripada harus melewati jalan itu.Ia berjinjit pelan supaya tidak menimbulkan suara. Saat hendak membalikkan badan ,pandangan mereka bertemu.Afifah terkejut karena Pria itu menyadari dirinya.dengan secepat kilat ia meninggalkan tempat itu. Siapa wanita itu?.bathinnya. *****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN