Ayla dan Alan turun dari motor saat sudah sampai di parkiran. Alan melepaskan helm yang di pakai Ayla. Cewek itu tersenyum, "Makasih Al."
Alan mengangguk "Sama-sama."
Selang beberapa menit, Ayla melihat seseorang memarkirkan mobilnya tidak jauh dari motor Alan. Ayla terkejut saat melihat Erga yang turun dari mobil itu.
"Erga?" Ayla berkata lirih.
Alan memperhatikan Ayla. Sedangkan Erga, dia menatap keduanya dengan wajah datar nya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia terlalu cuek untuk hal yang menurutnya tidak penting. Ya. Ayla memang tidak penting, walaupun dia berstatus sebagai istri. Istri paksaan maksudnya.
Ayla sedikit khawatir jika Erga akan marah, tapi ia pikir buat apa Erga marah? Toh dia kan cuma istri yang tidak di anggap. Tapi Ayla berfikir lagi, kalo Erga bicara pada Om Angg
