Bila cinta menggugah rasa
Begitu indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku
Hapuskan semua gelisah
Duhai cintaku, duhai pujaanku
Datang padaku, dekat di sampingku
Kuingin hidupku selalu dalam peluknya
Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia, karena dia
Begitu indah
Duhai cintaku, pujaan hatiku
Peluk diriku, dekaplah jiwaku
Bawa ragaku melayang memeluk bintang
Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia, karena dia
Begitu indah
( Begitu Indah .PADI)
Sudah empat hari berlalu Rara di rumah sakit,dan aku setia menemaninya.Hanya sekali aku pulang ke kos an ku untuk mengambil baju ganti.Itu pun ada Lila yang menjaga Rara.Kalo malam kami tidur berbagi ranjang rumah sakit.Awalnya kepala perawat keberatan tapi atas bantuan dokter yang merawat Rara akhirnya di izinkan.
Ketakutan dokter Irsad nama dokter Rara itu menjadi kenyataan.Rara sering mengigau dan meracau dalam tidur dan teriak teriak ketakutan.Aku selalu berusaha bersabar menahan tangisku kalo Rara tantrum malam malam
"Takut Ga!!,mereka megang megang semua badan gue....mereka nyiumin gue Ga...Gue di lecehkan Ga!!!"jeritnya bercampur tangis ketakutan.
Aku menghela nafas pelan dan yang bisa aku lakukan hanya diam sambil memeluknya erat dan membiarkan dia menangis sampai dia ketakutan dan akhirnya tertidur.Dokter Irsad sampai menuliskan resep obat anti despresan untuknya yang aku tolak keras.Juga menyuntikan obat penenang itu yang membuatku ngamuk
"Dok!,ini ga akan membantu.Hanya meredam.Kasih saya kesempatan untuk bantu Rara,tapi please jangan kasih obat anti despresan seakan Rara pasien sakit jiwa"kataku kesal
Dokter Irsad menghela nafas
"Kalo gitu jangan mengeluh,kamu bantu dengan caramu,balikan rasa kepercayaan diri dia Ga!,kamu yang paling mengenal Rara dan bukan orang lain"kata dokter Irsad tenang
Aku diam,Lila yang berdiri di sebelahku perlahan meremas tanganku yang bergetar
"Kasih saya waktu Dok!"ucapku akhirnya lalu keluar ruangan dokter Irsad
Lila mengekor di belakangku dalam diam sampai kami kembali ke ruang rawat Rara.Rara sudah tertidur karena efek obat penenang yang di suntikan saat dia tantrum tadi.Aku terduduk lalu menggenggam tangannya dan tanpa sadar terisak
"Ra....elo bilang elo bakal baik baik aja kalo ada gue??,ayo Ra!!....lawan ketakutan elo!!,gue ga bisa kalo sendiri!!"desisku lirih bercampur tangis
Lila mengusap bahuku
"Ra....kalo elo kaya gini,bukan cuma elo yang kesiksa...tapi gue juga...gimana caranya gue tepatin janji gue sama nyokap elo,janji gue buat jaga elo Ra...."lanjutku pilu
Aku terisak menunduk di tepi ranjang
"Kasih tau gue Ra...!!,kasih tau gue....gue mesti apa!!!!"tutupku masih terisak
Aku mengabaikan kehadiran Lila yang sekrang ikutan terisak sambil mengusap bahuku.
"Kalo elo lemah!,gimana Rara percaya kalo elo sanggup narik dia bangkit Ga!!,seberantakan apa pun perasaan elo,elo tetap mesti lebih tegar dari Rara Ga!!,harus!!"kata Lila
Aku terdiam dan mengusap airmataku.Aku menghela nafas.Dadaku terlalu merasa sesak menahan sakit.
"Elo benar Li...gue mesti lebih bisa nahan diri!!"putusku
Semenjak jari itu,aku berusaha menguatkan diriku.Aku berusaha membuat Rara sibuk,dengan tugas kuliah yang di bawa Lila,atau mengajaknya main game online di handphone.Kalau dia mulai melamun aku pasti mengajaknya menyusuri taman rumah sakit.Mendengar keluhan bosannya berada di rumah sakit.Juga keinginannya pindah kos kos an.
"Gue mau hapus jejak Ray Ga!,kembali ke kos an itu bikin gue ingat kalo Ray pernah ke situ"pintanya
Aku mengangguk
"Gue sekrang ngerti kenapa Ray selingkuh Ga!"lanjutnya
Aku menatapnya
"Kenapa?"tanyaku
Dia malah menyandarkan kepalanya di bahuku
"Karena gue selalu menolak buat tidur sama dia!"desisnya pelan
Aku tersentak kaget
"Elo....."
"Karena itu gue marah sama elo pas elo bilang gue tidur sama Ray!"katanya memotong omonganku
Aku menghela nafas pelan lalu mencium tangannya dalam genggamanku
"Maaf...."desisku tak sanggup menatapnya.
Kami lalu duduk terdiam di menatap ke depan,memeperhatikan kesibukan orang lalu lalang di taman rumah sakit
"Harusnya elo tau,gue ga semurahan itu.Kalo pun gue mau tidur sama cowo b******k!,gue pasti milih tidur ama elo Ga!.Karena walaupun elo b******k,elo tetap bakal sayang gue!"katanya setelah sekian lama diam
Aku menoleh mencium pucuk kepalanya yang bersandar di bahuku
"Udah ah!,ga usah ngomongin ini.Lebih baik kita pikirin,gimana elo pindah kos kosan,Lila mau ikutan pindah kalo elo pindah buat nemenin elo.Jadi dia yang bakal urus semua.Sementara gue temenin elo di sini!"jelasku
Sebenarnya aku memang sudah membicarakan ini dengan Lila.Dan Lila setuju pindah juga,jauh sebelum Rara meminta pindah kos kosan
"Ternyata ada hikmah di balik setiap kesusahan ya!,gue jadi punya sahabat,setelah gue cuma punya elo!"katanya
Aku tersenyum
"Tuhan selalu punya cara sendiri untuk membantu Ra.Tuhan memang ga akan kasih apa yang elo mau,tapi Tuhan akan kasih apa yang elo butuhin.Asal elo bersabar"kataku
Dia mengangkat kepalanya lalu tertawa
"Tumben elo bijaksana sekali!!"ledeknya
Kami akhirnya tertawa bersama.Tawa pertamanya semenjak kejadian itu.
Setelah urusan kepindahan Rara kost an baru sudah rapi,aku membawa Rara pulang dari rumah sakit.Tadinya aku mau antar dia pulang ke rumah tapi dia nolak.
"Tar bibi khawatir lihat gue,gue udah bohong bilang gue sibuk urus skripsi!"katanya
Aku mengangguk,ya sudahlah.Mungkin dia butuh waktu.Lagian aku mulai menghela nafas lega,karena hari hari terakhir di rumah sakit,dia udah mulai tenang.Tidak mengamuk,hanya sesekali mengigau tapi langsung tenang begitu aku peluk.
"Elo kan udah d kos an baru.Ada Lila,gue balik bentar ya!,sekalian nengok kos kosan!"pamitku udah hampir dua minggu aku tinggal trus.
Ga cuma itu,aku jug mengabaikan panggilan Sashi dan hanya sesekali balas pesan dia.Mamaku sih yang repot nyuruh aku pulang ke rumah mamaku.
"Atau elo ikut gue ke kosan gue aj yuk!"kataku melihat dia diam
Rara tersenyum
"Ga usah,gue di sini aja!,tapi elo bakal datang lagi kan?"tanyanya menatapku
"Pasti Ra,kecuali elo mau gue pergi!"godaku
Dia malah berhambur memelukku
"Jangan Ga!,tar gue sama siapa!"katanya sambil menggeleng dalam pelukannya di pinggangku
Aku terbahak
"Astaga Ra!,becanda!,gue tar ke sini lagi!"kataku
"Beneran?"tanyanya mengadah menatapku
Aku mengangguk lalu balas memeluknya
"Iya...gue janji,elo baik baik ya!,kalo ada apa apa telepon gue!"perintahku
Dia mengangguk lalu memelukku lagi.Aku membalasnya
"Sayang bnget Ra gue sama elo!"ungkapku
Lalu aku antar dia ke kost barunya.Sudah Ada Lila begitu kami sampai.Setelah yakin Rara baik baik saja,aku pamit pulang.Rara setengah tdak rela saat aku memeluk lagi tubuhnya
"Udah sana pulang,ke sini lagi ya!"pintanya
"Pasti!"jawabku
Aku melepaskan pelukan kami.Lila mengawasi kelakuan kami sambil tersenyum
"Titip ya La!"kataku
"Iya Ga!"jawabnya
Aku berlalu pulang.Dan beberapa hari ke depan,aku cukup tenang,karena Rara baik baik saja dengan Lila.Dia berani ke kampus lagi,tetap dengan Lila,ampir setiap saat kami berkirim pesan dan Video call saat kami beranjak tidur.Hal itu membuatku mengabaikan kehadiran Sashi.Tapi aku tidak melarang dia mendekat,aku biarkan dia terus mendekat padaku.Yang aneh justru hasratku pada Sashi terjun bebas sampai ke titik nol.Aku dan Sashi tidak bercinta,ciuman aja ga.Kami hanya menghabiskan waktu bersama.Lagi lagi Sashi tidak protes.Dia diam menerima.Mungkin karena pikiranku terkuras habis untuk Rara.
Sebuah kejadian terjadi dan membuatku sadar,kalo Rara belum baik baik saja.Setelah dua minggu aku tak menemuinya selain lewat telepon dan pesan,aku berinisitif menjemputnya ke kampus,aku mau mengajak Rara nonton.Sdah lama sekali kami tidak pergi bersama.Terakhir kami pergi bersama dengan pasangan kami masing masing da berakhir dengan cemburunya aku dan mungkin Rara juga
Begitu aku sampai kampusnya,aku menunggu dia keluar kelas nya sambil mengobrol dengan Lila
"Dia masih ngigo Lil?"tanyaku
"Iya....tapi dia larang gue bilang elo!"keluh Lila
Aku menghela nafas pelan
"Kenapa elo sekrang bilang?"tanyaku gusar
"Gue takut salah kalo ga kasih tau elo soal ini!"kata Lila
Aku diam
"Dia belum benar benar lupain kejadian itu Ga!,gue khawatir kalo gue g bilang elo,kondisiny makin parah.Kadang lama banget dia buat tenang kalo lagi mimpi buruk.Ga ngamuk sih,cuma susah banget berenti nangis"jelas Lila lesu
"Maksih ya infonya!"kataku bangkit karena aku melihat Rara sudah keluar kelas
"Please biasa aja elonya,jngan bilang elo tau dari gue.Repot kalo dia ga percaya gue Ga!"pinta Lila
Aku tersenyum lalu mengangguk setelah itu aku menghampiri Rara
"Hai tampan?"godanya lalu merangkul lenganku
Aku tertawa
"Halo cantik!,minat ga kalo gue ajak elo nonton?"tanyaku
Dia gantian tertawa
"Minat dong,Lila ga di ajak?"tanyanya
"Ga minat,dia bilang mau kencan sama Ata,jadi gue ngiri trus ajak elo kencan juga deh!"godaku
"Boleh.....tapi jangan naksir gue ya!"balasnya
Aku tergelak lalu mengacak rambutnya gemas
"Ayo ah!makan dulu ya!,laper!"pintanya
"Siap!!"jawabku
Dan kami beiringan menuju parkiran mobilku.Tapi canda riang kami terjeda dengan kehadira Raymound dari arah berlawanan dengan kami.Raymound tampak merangkul cewe yang ga sebanding banget dengan Rara,cantiknya mungkin sama,tapi apa ya..
Aku tidak bisa menjelaskan.Pokoknya aku bilang Ray bego kalo melepas Rara dan milih cewe dalam pelukan dia.
"Wah....Raline....Gue pikir gue blum mutusin elo,tapi ternyata elo udah mutusin gue duluan!ledek Ray begitu kami bersisihan
Aku menghentikan langkahku
"Masih bisa lo anggap diri elo pacar Rara sementara elo gandeng cewe bitchy!"balasku
Raymoud mendekat lagi dan sekarang kami berhadapan.Ray tertawa mengejek
"Apa bedanya ma Rara?,pas jadi pacar gue,dia santai tuh selingkuh ma elo,lebih bitchy mana?"balasnya
Aku mengepalkan tanganku
"Ga!,please jangan di layanin,ayo!!!"pinta Rara memohon dan dia menahan kepalan tanganku
Kalo aku ga pikirin kondisi Rara,rasanya mau aku tinju muka songong Raymound
"Ayo Ga!"pinta Rara mengulang
Aku menggenggam tangan Rara dan menariknya menjauh
"Apa Sashi tau,kalo elo nidurin Rara kaya elo nidurin Sashi!"jerit Raymoud
Dengan geram aku melepaskan cekalan tangan Rara di lenganku dan secepat langkahku,secepat itu juga aku melayangkan dua tinjuku kewajah Raymound.Cewe dalam rangkulan Raymound menjerit begitu juga Rara.
"Kalo elo ga tau apa apa,elo ga usah bacot!"jeritku muak
Ray mengusap hidungnya yang berdarah dan saat dia berniat membalasku,Rara mendorong tubuhnya menjauh dariku
"ST0P RAY!!,gue terima elo mutusin gue,tolong jangan ganggu hidup gue lagi.Bener Saga!,elo ga usah ngomong kalo elo ga tau apa apa!!"jerit Rara di hadapan wajah Ray
Gantian aku menarik tangannya takut Ray menghajarnya
"Dan siapa pun elo!"tunjuk Rara pada cewe yang memeluk lengan Raymoun
"Silahkan kalo elo mau pacaran sama Ray!,gue kasih!,tapi elo mesti tau satu hal,Ray macarin elo cuma biar bisa nidurin elo,kaya Ray macarin gue,buat nidurin gue.Dia marah sama Saga karena dia ga berhasil nidurin gue!.Ayo Ga!,kita pergi!"tarik Rara pada tanganku
Aku tersenyum mengejek ke arah Raymound.Dan Rara berhasil menyibak kerumunan orang yang menonton drama kami.
"Maaf...."desisku begitu kami dalam mobil
Rara tersenyum
"Gue senang elo wakilin gue nonjok Raymound,kalo pakai tangan gue pasti tangan gue udah luka!"katanya
Aku tertawa
"Ayo ah!,kita makan!"ajaknya
Aku menurut dan menyalakan mobilku.Kami berlalu keluar kampus Rara.Kami berdua terdiam,sampai aku berinisitif menyalakan radio di tape mobilku
"Diemin Ga!,lagunya gue suka!"pinta Rara
Aku menurut.Lagu mellow,bukan lagu bagus buat keadaan Rara.Aku berniat mematikan radio
"Please,biar gue dengar!"pintanya menahan tanganku
Aku menyerah.Lagu in the arm of the Angel milik Sarah Mclachlan itu sering di pakai jadi backsound kejadian tragis,aku merasa ini salah.Tapi aku memilih diam begitu Rara diam mendengarkan lagu
Dia masih tampak tercenung saat awal lirik lagu.Aku trus mengawasi sambil menyetir.Aku sendiri jadi hanyut dengan lirik lagu yang perlahan merambat menyayat relung hatiku
In the arm of the angel
Far away from here
From this dark cool hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent riverie
You're in the arm of the angel
May you find,some comfort here
Aku tersentak dari lamunan sesaat aku,begitu aku melihat Rara terisak pelan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan
"Astaga Ra..tadi udah gue larang elo dengar lagu ini!"keluhku kesal
Aku banting setir ke kiri jalan,lalu menepi menghentikan mobilku.Dengan geram aku mematikan radio.Dengan sekali sentak aku tarik tangan Rara dan dia berhambur memelukku
"Gue udah punya elo yang jelmaan malaikat!,harusnya gue bisa lawan semua Ga!!!,gue benci ga bisa menang lawan rasa takut gue Ga!!!"keluhnya menangis hebat
Aku jadi ikutan menangis lagi
"Elo butuh psikolog Ra!"kataku
Dia menggeleng dalam dekapanku
"Ga...gue butuh keluarga gue!,tapi tuhan ambil mereka!"keluhnya menangis lagi
Aku melepaskan pelukanku
"Hei...elo udah lewatin rasanya kehilangan Ra!,jangan di bikin balik lagi ke titik nol!"pintaku keras
Rara diam masih terisak
"Gue cuma rindu Ga....gue kangen mama peluk gue waktu gue ngerasa takut!!,sekarang dia ga ada.."katanya sambil mengusap airmatanya kasar
"Ada gue!,elo bilang gue malaikat,anggap gitu please!"pintaku
Dia terdiam lalu mengangguk pelan
"Ya gue punya elo!"desisnya lirih lalu berhambur memelukku lagi.
Cukup lama kami berpelukan
"Udah ya...kita makan,trus nonton,siapa tau elo lebih baik lagi!"kataku
Dia mengangguk lalu melepaskan pelukan kami.
Aku menjalankan mobilku lagi.Dia diam sambil bersandar di bahuku.Kami tiba di mal,lalu makan dan pergi Nonton.Lumayan membaik,apalagi saat kami nonton,dia tidak berhenti tertawa menyaksikan film komedi film indonesia yang pemainnya para standup comedy.Aku menghela nafas lega karena itu.
Pas pulang dari mall menuju kos kosan juga dia banyak tertawa.
"Elo pulang apa nginep?"tanyanya sebelum masuk mobilku
"Elo maunya gimana?,gue turutin!"kataku
"Nginep!"katanya
"Kalo gitu gue nginep!"kataku
Dia bersorak lalu masuk mobil.Kami ngobrol soal tugas kuliah sampai tiba kos kos an Rara.
"Gue mandi dulu ya Ga!,elo mau mandi ga?,baju elo kan ada di sini!"katanya
"Tar abis elo!"jwabku lalu rebahan di kasur tanpa ranjang di kos an Rara
Rara masuk kamar mandi,dan aku punya kesempatan balas pesan Sashi yang menanyakan keberadaanku.Aku berbohong bilang main dengan temanku.Lila juga mengirim pesan menanyakan keberadaan Rara dan aku bilang kalo Rara bersamaku.
Setelah itu aku menyalakan TV menunggu Rara selesai mandi.Lama juga dia mandi.Aku bangkit berniat memastikan keadaannya
"Ra!"tegurku sambil mengetuk pintu kamar mandi
Tidak ada jawaban
"Ra!!"ulangku
Masih sunyi.Aku menggenggam handle pintu.
Clek!,pintu kamar mandi terbuka
"Astaga...."desisku begitu melihat Rara terduduk dan menelungkupkan kepalanya di lututnya yang menekuk dan menangis
Aku buru buru mendekat dan memeluk tubuh polosnya yang basah
"Hei...udah jangan nangis!"pintaku
Dia malah terisak lagi.Tangisan Pilu itu aku dengar lagi.Aku menghela nafas lelah kali ini.
"Apa lagi Ra?"tanyaku berbisik
Dia diam masih terisak
"Ra...."tegurku
Dia mengadah menatapku
"Ayo bangun dingin!"perintahku menariknya bangkit
Dia menurut tapi kemudian menahanku saat aku berniat membawanya keluar kamar mandi
"Ayo!,jangan siksa gue dengan lihat elo bugil gini!"keluhku menghindari pemandangan tubuh polos Rara
"Tidur ma gue Ga!"desisnya pelan
Tapi buat aku permintaannya adalah siksaan.Aku tertawa pelan
"Jangan gila,elo ampir di perkosa dan sekarang elo minta gue tidurin elo!,elo sakit!"tolakku beranjak
"Please!,tolong hapus jejak 3 lelaki b******n di badan gue!,biar gue ga ngerasa lagi kalo gue korban pelecehan!"pintanya menahan tanganku
Aku diam
"Elo butuh psikiater Ra!"kataku menoleh menatapnya dengan tegang
Dia meraih bahuku agar menghadapnya
"Gue tetap ga akan lebih baik,cuma elo yang bisa!"pintanya
Aku memejamkan mataku lalu menghela nafas
"Ada Sashi Ra!,jangan bikin gue dilema sama permintaan elo!"kataku keras
"Gue ga minta elo pisah sama Sashi,gue cuma minta elo tidurin gue.."
"Trus abis itu elo nuntut gue tanggung jawab!"potongku
"Ga akan pernah!"sanggahnya
Aku diam.Bukan aku tidak punya hasrat.Bercinta dengan Rara adalah mimpiku.Masalahnya aku mencintai Rara,ga mungkin aku bisa meninggalkannya begitu saja begitu kami bercinta.
"Gue ga mau!"tolakku beranjak lagi
"Kalo gitu,gue bakal cari orang lain secara random!"katanya begitu aku hampir mencapai pintu kamar mandi
Aku menggeram kesal.Dengan sekali sentak aku tarik dia keluar kamar mandi.Dan dengan kasar aku dorong tubuh polos Rara telentang di kasur
"Jangan nyesel karena elo minta ini dari gue!"bentakku sambil melucuti pakaianku
Rara menatapku yang sekarang juga bugil di hadapannya.Wajahnya merona saat aku merangkak ke atas tubuh polosnya
"Wait!"tahannya menjedaku
"Bagus elo berubah pikiran!"kataku
Dia menggeleng
"Bukan!,elo belum kunci pintu,bakal butuh waktu buat elo menuhin permintaan gue!"katanya
Aku mengeram kesal lalu bangkit untuk mengunci pintu kamar kos Rara
"Apa lagi?"tanyaku
Dia menggeleng pelan
"Do it Ga!!,i'm your!!"desisnya
Oh...God....kalo ini mimpi buruk tolong bikin aku bangun,biar aku ga harus melakukan kegilaan ini.Aku yakin ini akan jadi masalah di kemudian hari.Ra....permintaan kamu kali ini adalah permintaaan kamu yang paling sulit aku jalani.
####
Tau kan efek dari korban pelecehan apalagi pemerkosaan??.Aku makanya geram sekali pada para pelaku pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Luka luar bisa sembuh,termasuk selaput dara yang mungkin bisa di kembalikan dengan jalan operasi vagital.Tapi...rasa rendah diri,rasa tak berharga karena pelecahan itu yang akan terus membekas.
Sebagian orang mungkin mampu melewati karena dukungan orang orang terdekat.Bagaimana kalo korban seperti Rara??yang yatim piatu.Pasti butuh kerja keras untuk berjuang melawan diri sendiri seperti Rara.
Makanya tak menutup kemungkinan,banyak korban pemerkosaan atau pelecahan yang tak berhasil melewati rasa kesakitan itu yang
Akhirnya terjebak pada prostitusi.
Itu kalo terjadi pada wanita dewasa,kalo pada anak perempuan di bawah umur atau anak kecil?,bakal gimana coba...
Ga bisa kebayang sayangku...
Menyeramkan walau sekedar di bayangkan.
Udah dulu yak...kleyengan kepalaku..
See you next part
Kiss and love
❤❤❤