Nama Leonardo Gavinsky sudah familiar di telinga seluruh penduduk kota San Myshuno sejak aku masih remaja. Waktu itu aku hanya gadis 18 tahun yatim piatu yang tinggal di jalanan dengan modal belas kasihan para pejalan kaki. Aku ingat pertama kali aku melihat namanya muncul di layar televisi di sudut sebuah toko serba ada. Berita itu meliput: Bachelor tampan yang menghasilkan 100 milyar dollar di usia 22 tahun. Dan sejak saat itu, namanya sering disebut-sebut di berbagai media massa. Selama aku mengenal sosok Leonardo Gavinsky dari televisi, pria itu selalu dikelilingi oleh wanita-wanita seksi yang berbusana minim. Pers, berita, atau bahkan hanya sekedar paparazzi shot. Aku ingat betul, bahkan Leo pun tak pernah menyangkal dia seorang playboy padaku. Dan ketika pria itu memutuskan untuk m