Suasana di salah satu ruang rawat di Raztan Hospital terasa sangat hening, hanya suara denyut Heart Rate Monitor yang senantiasa mengusik telinga mereka. Di ruangan itu, Arka masih terbaring dengan seluruh peralatan medis. Operasi penyembuhan yang dia jalani di Jerman sudah berhasil dilalui dan pengobatan selanjutnya diserahkan pada para dokter di rumah sakit di Indonesia. Masih ada kedua orangtua si kembar, juga Jimmy, Jihan, dr. Jeon, serta dokter ahli syaraf yang menangani proses kelanjutan penyembuhan Arka di rumah sakit ini. "Pa, apa nggak sebaiknya kita kabari Devan?" Papa Frans membisu. Dia tak segera menjawab dan hanya menerima tatapan simpati dari mereka. "Pa, Devan benar-benar merindukan adiknya. Arka diambil darinya dengan cara yang nggak adil. Devan juga butuh Arka, Pa," sa