Bab 44. Intrik Jimmy -1

2134 Kata

Saat hari mulai terik, ruangan rawat Devan mulai dirapikan. Pria itu sudah diizinkan pulang setelah yakin kondisinya lebih stabil. Devan duduk di sofa, sedangkan Mama Wendi masih sibuk merapikan segala sesuatu sebelum pulang. Beliau menoleh pada Devan yang sedang membaca beberapa berkas perusahaan dengan serius. "Harusnya nggak mama izinin tadi, Sekretaris Diana membawa berkas perusahaan ke sini. Kamu harus istirahat, Dev." Devan tak mengangkat wajahnya, tetap sibuk mempelajari berkas-berkas itu. "Istirahat apa lagi, Ma? Aku capek kalau harus rebahan terus. Pinggangku bisa remuk. Aku juga bosan. Aku akan balik ke perusahaan untuk bantuin papa. Kasian papa, Ma, pasti papa terlalu capek selama ini mengerjakan semuanya sendirian." Mama Wendi tersenyum. Dia juga tak ingin terlalu mengekang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN