Chapter 11 “Kenapa gak dikasih saja, toh mereka saudara kamu.” “Saya kan sudah bilang tadi Ra, saya tidak suka dibantah.” Zahra mengatupkan bibirnya serapat mungkin, tanpa berani mendebat Cristian lagi. “Kita pamitan sama Daddy dan Grandpa saya dulu.” “Huh? Ya sudah, kamu ke sana dulu gih, biar saya tunggu di sini.” Zahra langsung menghentikan langkah kakinya, dan menyuruh Cristian untuk segera pamitan. “Saya bilang kan kita Zahra, itu berarti saya sama kamu, berdua. Mengerti?” Dengan perasaan bimbang akhirnya Zahra mengikuti langkah Cristian menghampiri orang tuanya. Walaupun dirinya sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang berpengaruh, tapi kalau situasinya seperti sekarang, rasa percaya diri Zahra langsung anjlok. Cristian menghampiri seorang pria paruh baya bertubuh jangkung y