Jatayu tertegun. Untuk sekian detik lamanya, ia tak tahu harus menjawab apa. Sepintas lalu, memang terlihat mudah pertanyaan yang diajukan oleh Pak Dewo Bumi itu. Namun, tidak demikian baginya. Sebab, jawaban jujur atas pertanyaan tersebut merupakan rahasia terbesar hatinya. “Mengapa, Nak Tayu?” Pak Dewo Bumi mengulangi pertanyaannya. Jatayu menelan ludah. Otaknya bekerja keras untuk merancang sebuah jawaban. Sebab, membuka rahasia terbesar hatinya adalah hal yang tidak mungkin ia lakukan. “Sebab, Mahesa dan Kinanti adalah sahabat saya, Pak. Sudah barang tentu, saya ingin kedua sahabat saya itu bahagia,” jawab Jatayu, klise. “Lalu, bagaimana dengan orangtuamu, Nak?” Bu Bulan Ryandhani yang sedari awal hanya menjadi penonton, tak kuasa menahan diri untuk tak turut membuka mulut dan men