Jatayu tak menyahut. Pemuda itu hanya memejamkan mata, rapat, dengan kedua tangan yang masih bersedekap di depan d**a. Perasaan tak enak yang ia rasakan hampir saja membuatnya berkata ‘tidak’, pada saat Mahesa menyampaikan langkah selanjutnya yang harus ia jalani, yaitu bertemu dengan Kinanti beserta kedua orangtuanya. Ya, Jatayu merasa, sebaiknya mundur saja dari rencana gila sahabatnya itu. Akan tetapi, seraut wajah tiba-tiba muncul kembali di dalam benaknya. Membuat salah satu tekhnisi PT. Indotex tersebut urung berkata ‘tidak’. Seraut wajah yang terbayang di pelupuk matanya itu adalah wajah yang selalu memamerkan lesung pipit setiap kali tersenyum. Milik gadis yang dulu sering diam-diam dilihatnya dari balik jendela ruang kelas, saat ia dan teman-temannya bersenda gurau di halaman