BAB 41. Terkunci Berdua

1031 Kata

“Ya sudah deh. Yang penting sudah masuk beberapa suap. Sekarang diminum dulu teh hangatnya, Om.” Anggara menggeleng dan kembali memejamkan mata. Tapi Kaluna tak peduli, sebelah tangannya memegang dagu Anggara dan sebelah lagi menyodorkan cup gelas berisi teh ke mulut Anggara. Mau tak mau pria itu meminumnya. “Om Angga istirahat dulu ya sebentar. Aku mau makan dulu. Aku juga lapar.” Anggara tidak sanggup menjawab, rasanya dia ingin langsung rebahan saja. Karena tidak ada apapun yang bisa dijadikan alas kepala, akhirnya Anggara kembali bersandar pada tembok. Kaluna mengeluarkan mie yamin plus bakso plus pangsit plus double ceker. Tidak lupa cappucino hangat dan es lemon teh. Dia makan dengan lahap, sangat bersemangat. Jika Anggara sedang dalam keadaan normal pasti dia akan senang sekali

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN