bc

Friend With Bianca

book_age18+
327
IKUTI
2.8K
BACA
HE
forced
dominant
boss
blue collar
drama
bxg
city
like
intro-logo
Uraian

Warning 21+

.

"Aku tidak punya banyak waktu. Katakan nominalnya sekarang."

.

Bianca Johnson mengepalkan tangannya saat pria dihadapannya berulang kali memaksa dirinya untuk tidur dengannya malam ini.

.

"Apa kamu gila? Ini tidak masuk dalam perjanjian sewa kita!"

.

Ya. Perjanjian sewa.

.

Bianca memilih untuk bekerja sebagai wanita sewaan yang dibayar per jam dengan nominal yang cukup besar. Pekerjaannya beragam, entah itu menjadi pacar, selingkuhan, bahkan calon istri pura-pura.

.

Tapi kesialan menghampiri Bianca saat dia bertemu dengan seorang pria yang menjadi kliennya malam ini.

.

Pria itu mendekati Bianca dan berbisik, "Kesabaranku hampir habis. Cepat katakan."

.

Bianca menatap tajam pria itu, "Satu miliar. Berikan aku satu miliar." ucapnya menantang pria itu.

.

Bianca merasa bahwa nominal itu tidak mungkin diberikan oleh pria manapun mengingat saat ini dia benar-benar marah karena pria ini menganggap Bianca bisa dibeli dengan uang.

.

Pria itu mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu. Dia lalu tersenyum dan menunjukkan layar ponselnya di depan wajah Bianca.

.

Bianca membulatkan matanya, "A-Apa kamu—"

.

Belum sempat Bianca berbicara, pria itu memotong, "Deal," ucapnya lalu melanjutkan, "Sekarang, kita buktikan apakah kamu memang sepadan dengan nominal yang telah kuberikan," kata pria itu sambil tersenyum puas.

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1 : Uang Adalah Segalanya
Suara hair dryer itu menggema, memenuhi setiap sudut ruangan yang kosong. Perempuan itu menatap ponselnya yang bergetar. Sebuah notifikasi pesan membuatnya tersenyum senang. --- From : Farah Good morning my Caca! Aku akan mengirimkan data 'friend' yang akan kamu temui hari ini. Nama : Joshua Zang Pekerjaan : CEO Zang Partners Usia : 34 Tahun Jasa yang diminta : Pacar Nominal transfer : Rp 40,000,000 untuk 8 jam Dia akan menjemputmu jam 3 sore. Berdandanlah yang cantik! --- Apa yang berada dipikiran kalian setelah membaca pesan itu? Tidak. Bianca tidak menjual dirinya. Pekerjaan Bianca 'sedikit' lebih baik dari itu. Bianca Johnson, perempuan berusia 25 tahun memilih untuk menerima tawaran sahabatnya bernama Farah dengan bekerja sebagai wanita sewaan di aplikasi bernama friend book. Bisa dikatakan Bianca sudah menggeluti pekerjaan ini kurang lebih satu tahun. Tenang saja, wanita sewaan yang kalian pikirkan itu terlalu jauh. Tugas Bianca cukup sederhana. Dia harus bisa menjadi apa saja yang diminta oleh kliennya. Bianca mengambil pekerjaan ini bukan tanpa alasan. Sebagai seorang perempuan yang terlahir di panti asuhan, baginya, ini adalah cara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai impian masa depannya kelak. Uang adalah segalanya. Itu visi Bianca saat ini. Bianca mematikan hair dryer nya lalu mengambil ponselnya untuk membalas pesan Farah dengan antusias. --- To : Farah Thank you, Farah! I'll be ready and bring my A-game. Wish me luck! ?? --- Setelah membalas pesan itu, Bianca menatap dirinya di cermin. Cantik. Sudah jelas. Dengan berkat yang diberikan tuhan padanya, dia memiliki wajah yang rupawan, tubuh yang indah, serta kecerdasan yang dapat membuat pria manapun jatuh hati padanya. Sebagai sentuhan terakhir, Bianca memoles bibirnya dengan lipstick berwarna nude dan melepaskan roll rambutnya, membiarkan gelombang rambut panjang menutupi bahunya yang terbuka. Bianca menatap jam di pergelangan tangannya, "Seharusnya dia sudah sampai." Benar saja. Notifikasi pesan muncul di ponsel Bianca. --- From : (+1-646) xxx-xxxx Aku sudah sampai. --- Bianca berlari kecil untuk turun ke lobi apartemennya. Jangan salah, Bianca tidak tinggal di apartemen murah. Berkat kerja kerasnya selama satu tahun ini, dia bisa membeli sebuah apartemen mewah di tengah kota New York. Benar-benar sebuah pencapaian yang bagus, bukan? Saat Bianca mencapai lobi apartemennya, dia melihat sebuah mobil Aston Martin Victor yang terparkir cantik di depan lobi apartemennya. Apakah Bianca terkejut? Tentu tidak. Bianca sendiri sudah tahu berapa harga mobil ini karena dia pernah bertemu dengan klien yang membawa mobil serupa. "44 miliar? Dia cukup kaya." gumam Bianca saat berjalan mendekati mobil itu. Bianca tersenyum tipis, merapikan gaun hitamnya yang indah. Ia membuka pintu mobil dengan anggun dan masuk ke dalam. Di dalam mobil, Joshua sudah duduk dengan santainya, memandang Bianca tanpa tersenyum. Ya, Bianca sendiri tidak peduli dengan pria dihadapannya ini. Satu-satunya yang membuat Bianca setuju karena nominal yang diberikan oleh pria ini. "Kita berangkat?" ucapnya tanpa menatap Bianca. Bianca mengangguk, "Just tell me what you need, and I'll make sure to provide it." Mobil melaju meninggalkan kawasan apartemen mewah Bianca menuju tempat yang tidak Bianca ketahui. Apakah kalian berpikir Bianca akan diculik jika dia tidak tahu kemana tujuannya? Tenang saja. Bianca mempunyai GPS yang selalu dia bawa kemanapun, dan Farah mengetahui lokasi Bianca. Cukup lama keheningan terasa di dalam mobil hingga Joshua berbicara. "Orang tuaku berasal dari China. Sangat sulit untuk membuat mereka menyukai pasanganku. Tugasmu cukup sederhana. Pastikan untuk membuat mereka menyukaimu. Jika kamu berhasil memenangkan hati mereka dan membuat mereka pulang ke China, aku akan membayar lebih." jelas Joshua. "Understood." ucap Bianca singkat. Setelah percakapan itu, baik Bianca maupun Joshua tidak berbicara apa-apa lagi hingga mereka tiba di sebuah restoran bintang lima. Setelah menghentikan mobilnya di depan restoran, Joshua menatap Bianca, "Sudah siap?" Bianca tersenyum ramah, "Ya, ayo kita turun sayang." Sandiwara sudah dimulai. Joshua turun terlebih dahulu dan membuka pintu mobil Bianca dengan lembut. Dia mengulurkan tangannya ke arah Bianca, yang dengan anggun menerima bantuan tersebut. Tidak lupa, sebelum masuk ke dalam restoran, Joshua melemparkan kunci mobilnya ke orang yang bertugas untuk memarkirkan mobilnya. 'Bad attitude.' ucap batin Bianca. Mereka memasuki restoran dengan langkah yang selaras, menarik perhatian beberapa pengunjung yang tak bisa menyembunyikan rasa kagum melihat pasangan tersebut. Seorang pelayan menuntun mereka untuk pergi ke sebuah ruangan private dimana orang tua Joshua sudah menunggu mereka. Saat mereka masuk, Bianca bisa melihat ruangan itu penuh dengan aroma masakan yang lezat dan lampu-lampu yang bergelantungan sangat indah. Orang tua Joshua, Mr. dan Mrs. Zang, duduk di ujung meja tanpa senyum di wajah mereka saat Bianca dan Joshua memasuki ruangan. Klien kali ini cukup sulit, dan Bianca sudah tahu itu. Tapi, jangan meremehkan Bianca yang memiliki segala cara untuk memenangkan permainan ini. Bianca memasuki ruangan dengan langkah elegan, senyuman manis terukir di wajahnya. Ia segera berjalan menuju meja tempat orang tua Joshua duduk. "Ni hao, Mr. and Mrs. Zang. Wo jiao Bianca. Hen gaoxing renshi ni men," sapa Bianca dengan bahasa Mandarin yang lancar. Sorot matanya menunjukkan kepercayaan diri seolah ingin menunjukkan bahwa kehadirannya bukanlah masalah. Bukan hanya wajah kedua orang tua Joshua yang terkejut mendengar Bianca berbicara dalam bahasa Mandarin, tapi Joshua menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Saya tinggal di China selama tiga tahun untuk kuliah," tambah Bianca, menyampaikan informasi yang mungkin dapat memberikan legitimasi lebih pada keterampilannya dalam bahasa tersebut. Mrs. Zang terlihat antusias, "Kuliah? Kenapa kamu bisa kuliah cukup jauh dan tidak menempuh pendidikan di New York?" Bianca tersenyum, menjawab dengan penuh keyakinan, "Saya mendapatkan beasiswa kuliah di sana dan memilih untuk mengejar gelar di bidang ekonomi." Kedua orang tua Joshua saling tatap, kemudian mereka tersenyum ke arah Joshua, "Kenapa kamu baru mengenalkan Bianca pada kami sekarang?" Gotcha! Berhasil. Bianca tidak pernah gagal dalam membuat kliennya puas dengan kerja keras Bianca. Dia melirik ke arah Joshua dan mengedipkan matanya. *** Jalanan yang tidak terlalu ramai membuat keheningan terasa di mobil itu. Setelah pertemuan dengan orang tua Joshua yang bisa dinilai sangat berhasil, Joshua mengantar Bianca untuk pulang ke apartemennya. "Aku tidak tahu kamu bisa berbahasa mandarin." ucap Joshua memecah keheningan. Bianca tersenyum tipis, "Pekerjaan ini cukup sulit dilakukan jika tidak memiliki keterampilan lebih." Bianca ingat betul dia berjuang keras untuk mengikuti beberapa kursus bahasa seperti bahasa mandarin, bahasa jepang dan bahasa korea agar bisa menunjang pekerjaannya. Joshua hanya mengangguk. Jujur saja, Joshua agak menyayangkan pekerjaan yang dilakukan oleh Bianca mengingat ini bisa saja membahayakan Bianca. "Apa kamu tidak ingin berhenti dari pekerjaan ini?" tanya Joshua hati-hati. Bianca menggeleng, "Belum saatnya. Mengapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu tertarik padaku?" goda Bianca seraya mengedipkan matanya. Joshua mengalihkan pandangannya, "Tidak." Bianca memutar bola matanya, dia tahu bahwa tidak ada pria yang mau berpacaran dengan wanita seperti Bianca, dan dia tidak peduli akan hal itu. Bianca tetap pada pendiriannya. Uang adalah segalanya. Setelah beberapa saat, Joshua menghentikan mobilnya di depan lobi apartemen Bianca. Bianca tersenyum tipis pada Joshua, "Karena orang tuamu berencana untuk pulang ke China, aku menunggu bayaran tambahannya." Belum sempat Joshua berbicara, Bianca sudah lebih dulu keluar dari mobil dan meninggalkan Joshua yang terlihat memperhatikan langkah Bianca yang masuk ke lobi. "Ah lelah sekali." ucap Bianca seraya menekan tombol lift. Drrr.. Drrr.. Drrr.. Bianca mengambil ponsel yang berada di sakunya dan melihat sebuah notifikasi pesan muncul di ponselnya. --- From : Farah My Caca! Joshua baru saja mengirimkan uang sebesar Rp 25,000,000. Dia berterima kasih karena pekerjaanmu sukses besar. --- Bianca tersenyum puas melihat nominal itu. "Sepertinya aku harus memberi Farah kesenangan." gumamnya perlahan. Bianca membalas pesan Farah dengan senyum senang di wajahnya. --- To : Farah Jangan transfer uang itu ke rekeningku. Uang itu untukmu. Jangan lupa untuk beli barang branded baru dan pergi ke salon! ---

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
149.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
149.2K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
283.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
205.9K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.4K
bc

TERNODA

read
191.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook