Seiring bergulirnya waktu, Arden makin tidak bisa mengontrol apalagi menghentikan kegelisahannya. Ia tak baik-baik saja hanya karena mengkhawatirkan sang sahabat. Bahkan sekalipun ia sudah mengutus Very untuk menyusul ke bandara, fakta Very dan mafia lain yang tak jua menemukan Pandu, membuat Arden makin tidak bisa mengakhiri kekhawatirannya. Semalaman ini, Arden terjaga dengan tangan kanan menggenggam ponsel, berharap segera mendapatkan kabar baik mengenai Pandu. Dan baru saja ia mendapati pergantian waktu di ponselnya. Tepat pukul 05:00. “Mas kenapa, sih? Tensi darah Mas naik drastis, lho. Tensi darah Mas jadi dua ratus, Mas. Ini sudah enggak normal. Harusnya Mas istirahat. Kalaupun Mas enggak betah dan merasa enggak nyaman dirawat di sini, ... demi aku, Mas. Demi anak kita, Mas harus