“Saya dan suami berencana pindah ke luar kota. Kami akan membawa Dinda dan Centana menetap di sana demi menjauhkannya dari Zean. Apalagi sejauh ini, saya paling tidak bisa berbohong. Tadi saja saat Zean datang dan menanyakan keberadaan Dinda, saya tetap tidak bisa berbohong.” Ibu Rima berkaca-kaca tanpa bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia menunduk sedih kemudian mengamati wajah Dinda yang terlelap dalam pangkuannya. Arden yang berdiri di sebelah Intan, refleks menghela napas kasar. Kemudian ia melirik Intan yang kebetulan meliriknya. Meski hanya diam, Intan dan Arden merasa keputusan ibu Rima menjadi keputusan terbaik untuk Dinda maupun Centana. Apalagi sampai detik terakhir mereka bertemu Zean, tak ada tanda-tanda pria itu akan meminta maaf apalagi memperbaiki hubungannya dengan Centana