Episode 22 : Pandu Dan Kekecewaannya

1611 Kata

Di tengah keheningan malam, mobil Arden memasuki kawasan puncak. Kawasan yang benar-benar sepi pengunjung dan memang tidak ada pengunjung lain kecuali Arden. Di sana tidak ada penerangan lain selain cahaya lampu dari mobil Arden karena posisinya memang lebih cocok disebut hutan. Hutan yang di kedua sisi jalannya merupakan lereng menuju jurang. Arden sudah hafal suasana di sana karena di sana memang selalu menjadi pertemuan penting antara dirinya dengan anggota mafia lainnya. Apalagi setelah sempat sulit dihubungi, Pandu juga mengajak bertemu di sana. Kini, mobil Arden memasuki jalan setapak menuju hutan pinus lebih dalam lagi. Tampak pohon pinus yang menjulang tinggi di antara nuansa dingin yang menyelimuti. Sedangkan di depan sana, Arden mendapati mobil sport hitam dan memiliki ukura

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN