"Rama! Aku takut hamil! Jangan lakukan hal yang bukan-bukan! Kita belum menikah! Kamu enggak boleh melakukannya!" seruku dengan napas tersengal-sengal. Aku melawan Rama, tapi sia-sia karena cengkeraman Rama begitu kuat. Rama sudah tak menghiraukan seruanku. Sepertinya dia sudah gelap mata, tertutup oleh hasrat yang tengah menggebu. "Tidak, Sinta! Jangan takut, aku akan pakai pengaman! Kau tak akan hamil!" "Jangan! Kumohon, Rama!" rengekku meminta Rama menghentikan semua yang dia lakukan. Namun, bukannya berhenti, dia semakin mendekat ke arahku. Gawat! Sedikit lagi aku akan kalah. Mengapa Rama menjadi pemaksa dan berubah seperti ini? Seperti bukan Rama yang kukenal? "Tidak! Hentikan! Om Hadi akan kecewa ke kamu!" Aku berusaha membawa nama orangtuanya agar dia mau mendengarkan aku. "Ja