Bau alkohol yang tajam menyeruak dalam hidung, membangkitkan kesadaran yang sempat hilang. Mataku yang masih setengah sadar memandang langit-langit kamar hotel dan mendapati bahwa tak ada lagi hal yang patut diragukan dari Derek bahwa dia memang sosok berbahaya. “Baby, bangunlah! Aku ada perlu penting denganmu!” ucap Derek dengan gaya bicara yang saat ini terdengar seperti penjahat yang suka menculik anak-anak. Konyol dan mengerikan. Membuat bulu kudukku berdiri. Aku selalu takut dengan orang sepertinya sejak kecil. Sampai-sampai aku tak pernah mendekati badut karena pernah memiliki pengalaman buruk sewaktu kecil. “Mawar, kau ingin ini semua segera berakhir, bukan?” Kali ini Derek mengucapkan dengan nada dingin. Tidak ada bumbu manis sedikit pun. Namun, gayanya yang seperti ini membuatk