Mentari masih belum memunculkan dirinya, seolah enggan mengganggu dua insan manusia yang tengah terlelap setelah melewati malam indah itu. Malam yang seharusnya sudah mereka lalui sejak dua hari yang lalu. Namun, hal sensitif itu tak perlu dilakukan secara buru- buru. Perlahan tapi pasti sehingga tidak ada rasa keterpaksaan. Keinginan itu Razan dan Yasna rasakan, demi menunaikan tugas pertama mereka sebagai suami istri. Walau awalnya terasa sulit, keduanya melakukan secara perlahan agar tidak menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Terutama pada Yasna. Sebelum adzan subuh berkumandang, seperti biasa Razan sudah selesai mandi dan menuntaskan sholat tahajud. Tak tega melihat istrinya yang terlelap tampak lelah di ranjang mereka setelah apa yang mereka lakukan bersama semalam. Ia pun men