Siang itu, Riri kembali bersemangat. Ia sudah melupakan apa yang terjadi pagi tadi karena ia akan bertemu Agus. Ia sedikit berdebar karena ingat apa yang terjadi di dapur Agus kemarin. Adegan memasak bisa terasa sedikit romantis juga ternyata. Mas Agus: Aku udah di depan. Riri semakin berdebar. Ia membayangkan apa yang akan terjadi di dapur Agus hari ini. Apakah ia akan diajak ke kafe Agus lagi? Ataukah di rumah Agus? Ah, ia tak bisa menebak. Dengan langkah cepat dan wajah berseri-seri, Riri pun akhirnya tiba di parkiran. Ia melambaikan tangan pada Agus. Ia senang sekali melihat Agus dan motornya. Ia bersumpah, kendaraan beroda dua itu ternyata sangat menyenangkan. "Mas!" Riri berseru riang sembari berlari mendekati Agus. Agus mengangguk pelan. Ia agak geli melihat tingkah Riri yang m