Bel apartemen Berbunyi saat Bening baru selesai mencuci peralatan bekas makannya. Saat melintas di ruang tamu ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Ia pun berpikir pasti Frans yang datang. Biasanya sepupunya itu datang sambil membawakan martabak telur. Makan martabak telur pasti enak dan sepertinya perutnya masih bisa menampung makanan itu. Tubuh Bening kaku saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya. Santi, mantan mertuanya. Disebelahnya ada Febi yang melambaikan tangan. Bening tidak menyangka jika mama Samudera datang menemuinya. Seharusnya Bening sudah memprediksikan hal ini. Lambat laun mantan mertuanya akan tahu keberadaannya. "Kamu nggak suruh mama masuk, Ning, " Ucap wanita paruh baya itu. "Ah, iya. Silahkan masuk, ma. " Kata 'ma' mel