Bening bersyukur Santi tidak mendesaknya untuk menjawab. Merekapun melanjutkan makan dan setelah itu wanita paruh baya itu pamit pulang.
Dan malam ini pikiran Bening di penuhi kembali oleh Samudera. Ini sudah beberapa hari berlalu dan laki-laki itu tidak pernah lagi datang ke tempatnya, hanya sekedar untuk menemui Agha. Apa laki-laki itu tidak merindukan anaknya? Dan pikiran jelek itupun muncul jika Samudera tidak benar-benar memperjuangkan mereka. Yang keluar dari mulutnya hanya omong kosong. Setelah berhasil tidur dengannya lelaki itu lantas melupakannya.
Bening terlalu naif untuk berpikir jika Samudera masih mencintainya.
Cinta? Ya, perasaan itu masih ada. Sayangnya cintanya hanya sepihak, sama seperti dulu.
Lelah bergelut dengan pemikirannya sendiri Bening memaksakan untuk tidu
