18. Bulan Madu

955 Kata

Senja perlahan tenggelam, memberi waktu bagi langit memamerkan pekatnya malam. Putri menengadah dengan helaan napas panjang, menandakan beban pikiran yang semakin melayang-layang. Langkahnya terayun gontai, memasuki rumah yang sudah seminggu ia tempati bersama pria yang tak ada dalam bayangnya selama ini. Dahi wanita itu berkerut ketika mendapati dua buah koper besar tergeletak rapi di tengah ruangan, matanya serta-merta berkeliling mencari sang pelaku utama. Benar saja, dari arah tangga muncul Gama yang mengenakan kaos polo berkerah dipadukan dengan celana selutut, rambut pria itu terlihat lembab, bergerak acak saat ia melangkahkan kakinya. "Ganti pakaianmu dan bersiap-siaplah!" titah pria itu tenang. "Mau ke mana?" tanya Putri bingung. Pria itu menatapnya sekilas sembari membenahi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN