11. Hukuman Manis

963 Kata

Putri mulai gelisah ketika dengan santai Gama melepas jas di tubuhnya, lalu dilanjutkan dengan menanggalkan satu persatu kancing kemeja putih itu. Senyum tak senonoh masih terukir jelas di wajah sang pria. "Apa ... apa yang Bapak lakukan?" ujarnya panik seraya berusaha mendudukkan diri. Pria itu tersenyum miring. "Menurutmu apa?" "Saya ... saya ... mohon, Pak, jangan ... jangan lakukan itu sekarang," pinta wanita itu gusar. Gama menaikkan sebelah alis tebalnya. "Lalu kapan?" tantangnya. Putri terdiam dengan bibir bergetar, pertanyaan pria itu tepat mengenai sasaran. Sebab Putri pun tak tahu kapan ia akan siap menyerahkan diri seutuhnya kepada Gama. "Kamu tahu saya bukanlah orang penyabar, Tuan Putri," ucapnya perlahan. "Lagipula, sekarang kamu sah milikku, lalu ap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN