Begitu melihat Dennis menutup pintu kamarnya, Bintang segera berdiri. Berniat untuk mengejar pria itu. Tak memedulikan rasa nyut-nyutan di dahinya. Ia putar kenop pintu kamar pria itu berkali-kali, ditambah sambil menggedor-gedornya. Tak hanya sampai di situ, ia juga sambil berteriak-teriak memanggil sang suami dengan sebutan ‘Tuan’. “Tuan Dennis, bukain pintunya. Tuan!” Berulang kali ia melakukan hal serupa, memutar kenop pintu, menggedor-gedor, serta berteriak. Sayangnya tak ada tanggapan dari dalam kamar. Sepertinya pria itu benar-benar menulikan telinga dari segala kegaduhan yang dilakukan oleh Bintang. “Tuan, bukain pintunya. Suami dan istri harusnya tidur sekamar. Masa pengantin baru udah pisah ranjang. Malu tau sama pengantin lama yang masih sekamar, seranjang, seselimut, bahkan