Bintang menyeret kaki begitu ia turun dari mobil. Yah, mobil … ia tak bisa pulang dengan menggunakan motor dan dibonceng oleh Dennis lagi. Sesuatu telah membuat kakinya menjadi pincang. Pun ketika ia melangkahkan kaki ke teras rumah, kaki kanannya ia seret sembari berpegangan pada lengan Dennis. Dengan sedikit tertatih-tatih akhirnya ia berhasil melewati ambang pintu. Dan ia segera disambut oleh Kejora dan beberapa pelayan yang terheran-heran akan keadaannya yang tiba-tiba pincang. “Loh? Kok pulang-pulang pincang?” Kejora langsung bertanya. Bintang menggaruk tengkuknya, agak salah tingkah. Ia tak langsung menjawab, membuat saudara sepupunya itu kembali melayangkan pertanyaan lain karena sudah tak sabaran. “Jatoh? Kecelakaan? Atau kenapa?” Kejora mengamati kaki Bintang, lalu ia menaikk