Senin pagi, dan dalam keadaan Bintang yang sedang mengalami cidera maka wanita itu tak sempat menyiapkan sarapan untuk Dennis. Jangankan untuk menyiapkan sarapan, bahkan saat hendak ke kamar mandi untuk mencuci wajah dan bersih-bersih, wanita itu membutuhkan bantuan Dennis. “Perlu ke rumah sakit?” Bintang menggeleng dengan begitu cepat. Tak mau lagi berurusan dengan yang namanya rumah sakit. Masih tersimpan jelas dalam ingatannya saat ia menghabiskan beberapa hari yang penuh siksaan di tempat tersebut, saat ia terkena efek oleh guna-gunanya. “Nanti makin parah kakinya, kalau sampai diamputasi gimana?” Dennis sengaja menakut-nakuti. “Dikira kaki saya kena diabetes sampai harus diamputasi. Ini tuh cuma keseleo, nanti minta tolong diurut sama tukang urut langganannya Bi Yati.” “Tukang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari