Benar-benar mempraktekkan apa yang terjadi di mimpinya tadi pagi, karena setelah mereka usai atas gelombang dahsyat yang menyatukan itu, Dennis mengusap pelan rambut Bintang saat wanita itu ia dekap. Membelai tiap helaian rambut Bintang, seolah dari belaian itu, ia ungkapkan perasaan yang bahkan tak ia sadari. Sisa-sisa kenikmatan itu masih menjalari tubuh keduanya. Bukan hanya nikmat atas pergulatan panas di siang yang panas itu. Tapi lebih dari itu, kenikmatan paling dalam adalah kebersamaan mereka, juga atas kesediaan Dennis menerima Bintang. Dan terutama perubahan pria itu, sedikit demi sedikit. Tapi, jelas perubahan sikapnya telah menjadi bukti bahwa setiap perasaan yang ia miliki memang benar. Benar adanya. “Jadi, bagaimana?” tanya Dennis, pria itu masih membelai rambut Bintang.