Masuk Angin yang ....

1663 Kata

"Katakan padaku di mana kau menyembunyikan dia, hah?!" tanya Mas Rafka, masih dengan nada marah ketika mempertanyakan keberadaanku pada lelaki 20 tahun itu. Arga yang entah kenapa tiba-tiba terlihat seperti cecunguk lemah di hadapan suamiku, memilih diam saat Mas Rafka tak melepas cengkraman kedua tangannya pada kerah baju laki-laki itu. "Katakan! Di mana dia. Atau kupatahkan lehermu sekarang juga," desis suamiku tajam. Aku benar-benar tidak menyangka jika lelaki yang selama ini kukenal alim, bisa juga mengancam dengan kalimat yang mengerikan. "Aku tidak tahu. Aku tidak menyembunyikannya, sungguh." Arga menggelengkan kepala dan berlagak seolah-olah dia memang tidak tahu apa-apa. Cih! Tidak tahu dia bilang? "Jangan berbohong! Aku melihat dengan mata kepala sendiri saat kau menculiknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN