Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pulang kerja, hari itu Asya pulang lebih dulu. Dia bergegas mandi dan tinggal menunggu suami. Sudah wangi, barangkali Mas Bos mau cium pipi. Ehm! Asya akui dia mulai suka skinship yang pernah terjadi. "Assalamualaikum." Pucuk dicinta, suami pun tiba. Asya menghampiri disertai jawaban salamnya, tak lupa meraih tangan gerangan, diciumnya. "Ibu sama papa mana?" Sambil berjalan menuju kamar. "Ibu di dapur, papa di belakang. Biasa ... lagi ngelonin barang antiknya." Ada ruang khusus di mana papa Asya mengoleksi barang keluaran jadul dan langka. Papa gemar sekali mengumpulkan rongsokan, itu kata Pelita. Guntur mengangguk. Di kamarlah mereka. Bicara-bicara, Asya gatal ingin bertanya perihal Tasya. Namun, time-nya belum pas, nih. "Mas mau mandi apa makan dulu?" "Mandi." Asya maklumi bi