71. Guntur - Sepaket Luka Tanpa Obatnya

1636 Kata

"Mas berangkat dulu, ya?" Adalah hari H keberangkatan, di mana Guntur mau memenuhi undangan reuni sebagai alumni di tempat menimba ilmunya dulu. Sedang Asya, malam itu, sebelum pagi ini datang, Asya bilang, "Mas, besok berangkat sendiri nggak pa-pa, kan? Aku nggak jadi ikut, di rumah aja. Maaf, nggak bisa nemenin." Kenapa? Itu respons Guntur semalam, Asya jawab dengan dekap yang teramat erat. Seolah sedang mencoba mendekap kepercayaan yang justru semakin jauh menghilang. Ya, malam itu. Asya sembunyikan wajah di d**a Guntur, meresapi rambatan sakit hati yang merontokkan segala logika. Tentang Asya yang ternyata cuma alat ukur perasaan bagi seorang Guntur, yang inginnya Asya tolak dengan bekal logika bahwa selama ini perlakuan Guntur begitu baik padanya. Jadi, mana mungkin. Guntur amat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN