Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Khala!" Dibentak, soalnya bukan cuma buku yang Khala lempar, tetapi ada dokumen lain yang mana jadi berantakan di sana, meski tak sampai mengenai tubuh Bintang. Oh, ya, masih di malam itu. Khala emosi, dengan Bintang yang batal keluar cari makan, dia dekati Khala. "Apaan, sih, kamu!" Dicekalnya tangan Khala yang hendak meraih barang lain di meja, Bintang baru tahu jika seorang Khala sebrutal ini. Di situ, Khala menyentak tangan suami. "Mas yang apaan!" Ajaran di pondok dulu, nasihat orang tua, dan ilmu-ilmu agama yang Khala dapat lumat termakan emosi yang meluap-luap. Sumpah, Khala kesal sekali malam ini. "Yang kamu lempar tadi itu berkas penting--KHALA!" Makin dibentak, sebab dengan sengaja Khala ambil kertas di bawah yang lalu dia remas-remas. Puas?! Saking kesalnya. Ya Allah.