47 | Khawatir Kenapa-Kenapa!

1547 Kata

Suara kekehan tawa Topan terdengar renyah di seberang telepon sana saat Marco akhirnya menjawab telepon teman geng motornya itu, tawa yang jelas makin membuat Marco geram lantaran dia telah melibatkan Mika dalam masalahnya. “Siapa suruh ngilang?” balas Topan saat Marco memperingatkan agar tidak macam-macam pada Mika. Foto yang Topan kirimkan tadi adalah foto di mana Mika tengah duduk di sebuah kursi kayu? Tengah menatap sekitarnya dengan tatapan cemas. Dari foto itu saja terlihat Mika seperti bingung dan ketakutan. “Gue ngerti lo mau udahan balapan, tapi kan Robert nggak bisa ngerti. Dia dendam setengah mati sama lo, harga dirinya nggak terima karena Cuma lo satu-satunya orang yang bisa ngalahin dia. Gue juga repot, Co, kalau orang-orangnya Robert cari ribut mulu sama geng kita. Mana ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN