56 | Sayang yang Tak Sempat Terdengar [END]

2700 Kata

"Marco, mau itu." "Lo udah dapat es krim, Mika." Namun Marco menghela napas dan hanya pasrah mengikuti kemana kaki Mika pergi. "Co, itu kayaknya enak." "Tangan kiri lo pegang es krim, tangan kanan lo megang kentang. Terus lihat, kedua tangan gue." Marco mengangkat tangannya yang memegang makanan, barangkali Mika lupa kalau sedari tadi dia sudah belanja banyak tapi hanya dimakan satu gigit dua gigit. "Ingat, lo nggak boleh protes." "Tapi ini udah kebanyakan, lo yakin bisa habisin semua?" kata Marco dengan lebih tegas. "Gue nggak suka buang-buang makanan." Mika memandangi kedua tangannya dan kedua tangan Marco, tampaknya ia lapar mata melihat banyaknya jajanan yang dijual di area food festival sehingga baru sadar kalau ia beli terlalu banyak. Dengan hati-hati Mika memandang Marco l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN