Part 18

679 Kata

Juwi terdiam menatap raut wajah suaminya yang salah tingkah. Juwi merapatkan kembali kedua pahanya, mengambil sarung suaminya yang ada di atas ranjang, lalu menutupi tubuhnya. "Abang ga tau?" "Ngga, De." Devit menggeleng lemah, yang di bawah pun ikut lemah. "Emang Juwi ga tahu juga?" "Ngga, Bang." Juwi menggeleng malu. "Kok gak tahu?" Devit semakin bingung dengan istrinya, bukannya Juwi janda. Tapi kok malah tidak tahu. "Soalnya belum pernah,"cicit Juwi sambil menggigit bibir bawahnya. "Hah?!"Devit tercengang. Dadanya berdegub kencang. Keningnya berkerut tidak paham maksud ucapan Juwi. "Juwi, tapi..." "Papa Salsa meninggal seminggu setelah pernikahan kami, saat itu saya sedang datang bulan. Jadi papa Salsa belum sempat ... mmm." Ccuuppp Mmmmmmpph ... Devit mencium mesra istrin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN