Semangat Ajeng

1030 Kata

Anung menghela napas panjang sambil merengek manja. “Nggak sabar lagi kamu kuliah … trus Mas nikahi kamu, biar kamu tinggal setiap hari di kamar ini.” Ajeng tersenyum hangat mendengar rengekan Anung, dia merasa dirinya sangat dewasa jika Anung mengucapkan janji-janji mesra, padahal usianya masih belasan tahun. Puas memeluk Ajeng, perlahan Anung melepaskan pelukannya. “Maaf ya, Jeng. Mas jadi pegang-pegang kamu,” ucap Anung yang merasa telah melanggar janji. Ajeng bangkit dari duduknya, “Nggak apa-apa, Mas. Biar lepas kangen Mas … kangenku juga.” Anung lega melihat sikap Ajeng yang sangat tenang menghadapinya, dia pun akhirnya bertekad akan terus menjaga hubungannya dengan Ajeng dan tidak mau gegabah. Beberapa saat kemudian, Anung yang tenang akhirnya membiarkan Ajeng ke luar dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN