BAB 31

2392 Kata

        Dava segera melajukan mobilnya dengan sangat cepat ketika mendengar perintah Papanya di telvon. Dava merasa ada hal yang tidak beres. Ketika bangun mendapati telvon Papanya yang berkata sangat dingin. Bahkan ia tidak pernah mendengarkan suara Papanya sedingin itu.         Maka dengan laju yang begitu cepat membuat Dava juga semakin cepat untuk sampai di rumah kedua orangtuanya. Dava harus melalui kemacatan kota Jakarta yang begitu pelik. Begitu sampai di halaman rumah orangtuanya, Dava segera turun dan masuk ke dalam.         Langkahnya semakin melambat ketika melihat Sandra Mamanya yang tertunduk lesu sehabis menangis di dalam pelukan  Satrya sang Ayah dan di depan mereka sudah ada Shania. Kini Dava sudah tahu dengan apa yang terjadi tanpa diberi tahu.         Dava tahu bahwa S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN