bc

Vampire Defeat

book_age16+
656
IKUTI
1K
BACA
arrogant
comedy
twisted
mystery
scary
horror
kingdom building
war
gorgeous
vampire's pet
like
intro-logo
Uraian

Kekuasaan istana Dream Island di negara Teratai Damai semakin luas. Kemakmurannya dalam politik, ekonomi serta sumber daya alam yang melimpah. Putri Akira menjadi kebanggan rakyat dengan hati baiknya. Selalu membantu yang tidak mampu. 

Kemakmuran itu diketahui oleh bangsa vampire yang menyusun rencana ingin mengambil alih istana itu dengan memperluas kekuasaan bangsa vampir dengan mengubah sistem pemerintahannya. Salah satunya Gherardo, segala cara di lakukan dengan bantuan Rodger untuk mengalahkan putri Akira. 

Namun rencana itu telah sampai kepada putri Akira, kedatangan bangsa vampir membuatnya waspada dan melindungi rakyatnya. Agar tidak ada korban sebagai mangsa vampir, Akira mengizinkan mereka tinggal di dalam istana. Selain itu, Akira membuat perangkap jebakan agar para vampir itu kalah meskipun Akira tidak memiliki kekuatan apapun. 

Apakah bangsa vampir akan berhasil merebut kekuasaan putri Akira?

Bagaimana caranya Akira mengalahkan bangsa vampir?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Wabah Aneh
Pagi ini Akira hanya memakan gandum yang sudah disiapkan oleh Sherard. "Ini enak sekali. Kau sangat pandai memasak gandumnya," ucap Akira setelah habis satu biskuit gandum. Selain rasanya yang gurih juga membuatnya kenyang beberapa jam ke depan. Seorang prajurit berlari kecil menghampiri Akira dan Sherard yang sedang sarapan. "GAWAT!" ia berseru panik. Wajahnya gelisah seperti mengetahui sebuah peristiwa yang tidak biasa. "Ada apa? Sampaikan laporanmu sekarang," melihat wajah ketakutan salah satu prajuritnya membuat Akira tidak tenang. Apakah akan ada perang? "Di wilayah ini, seluruh rakyat terserang wabah penyakit. Putri Akira bisa melihatnya sekarang. Kondisi mereka semakin parah, bahkan sebagian sudah mati setelah meminum air berlebihan," jelasnya sedikit gugup. "Wabah penyakit apa maksudmu?" Akira masih tidak mengerti. Padahal sebelumnya wilayah teritorialnya tidak pernah terserang wabah penyakit, namun jika peristiwa ini terjadi sekarang itu cukup misterius. Prajurit itu menggeleng. "Saya tidak mengerti. Tapi jika mereka minum airnya berlebihan langsung meninggal dunia. Gejalanya memang tidak terlihat, tapi dari kebiasaan mereka yang cukup aneh itu sebagai tanda-tandanya sudah terserang wabah penyakitnya." Akira berdiri menyibak jubah kebanggaannya. Dagunya terangkat sedikit, ia tidak akan membiarkan seluruh rakyatnya mati sia-sia karena wabah penyakit aneh ini. "Tunjukkan padaku sekarang juga," perintah Akira pada prajuritnya itu. "Ikutlah denganku Putri." Pada akhirnya Akira mengikuti prajuritnya yang kini memimpin jalannya menuju desa sekitar di istana. Tapi siapa sangka saat baru saja beberapa langkah keluar dari gerbang, tubuh Akira tiba-tiba lemas bahkan untuk berjalan saja tidak sanggup. Keseimbangan Akira perlahan hilang sehingga pingsan. Para prajurit yang melihat Putri Akira tergeletak pingsan itu segera membawanya masuk ke dalam istana. "KAU!" salah satu prajurit berseru memanggil Bona. "Ada apa?" Bona menoleh merasa heran. "Di situasi yang sedang berbahaya ini kau mengajak Putri Akira keluar dari istananya?" pertanyaan yang sedikit ketus itu ditunjukkan pada Bona. Seketika menunduk takut. "Maafkan aku. Karena putri Akira berhak mengetahui kondisi para rakyatnya." "Lebih baik kau kembali bertugas." "Baiklah." *** Sedangkan di dalam istana, Akira hanya bisa terbaring lemah. "Sherard, menurutmu aku ini kenapa?" Akira bertanya pada Sherard, prajuritnya yang senantiasa selalu menemaninya dalam kondisi apapun. Sherard yang ingin menjelaskan keadaan ini pada Putri Akira merasa tidak tega setelah laporan dari sang tabib istana. "Putri Akira hanya kelelahan. Cukup beristirahat pasti akan pulih kembali," jawab Sherard tersenyum menunjukkan kepura-puraannya, berbanding terbalik dengan hatinya yang gelisah sekaligus takut menjadi satu. Karena Putri Akira terserang wabah aneh namun tidak sama dengan yang di alami oleh para rakyatnya. 10 menit sebelumnya. Sherard merasa khawatir dengan kondisi Putri Akira yang semakin melemah. Setelah sang tabib melakukan pemeriksaan, laporan tentang kesehatan Putri Akira pun disampaikan pada Sherard. "Mohon maaf. Penyakit yang baru saja di derita oleh Putri Akira bukanlah penyakit biasa. Ini sangat langka sekali dan saya baru saja menemukannya." Penjelasan dari sang tabib saja sudah membuat Sherard tidak tenang. Penyakit tidak biasa? Lalu apa? Dapatkah tabib itu menyembuhkan Putri Akira dalam waktu singkat? Sherard khawatir jika terjadi sesuatu hal yang membuat Putri Akira sekarat. "Jangan berikan minum berlebihan pada Putri Akira. Tapi dia juga tidak di perbolehlan mengkonsumsi obat penawar. Karena-" terlalu berat mengatakan yang sebenarnya, namun apa boleh buat karena ini juga penting bagi istana. "Saluran pernapasan terutama kinerja jantungnya akan berhenti mendadak. Hal inilah yang akan membuat Putri Akira berada di antara hidup dan matinya." "APA?" Sherard berteriak karena tidak percaya. Wabah apa ini? Mengonsumsi air seharusnya baik bagi tubuh terutama untuk kinerja jantung saat memompa darah. Dilarang mengonsumsi obat penawar? Bagaimana Putri Akira bisa sembuh? "KAU INGIN MEMBIARKAN PUTRI AKIRA MATI?" emosi Sherard semakin membara, tega sekali tabib itu. Ia sangat menyayangi Putri Akira, tidak siap jika harus kehilangan sang Putri secepat ini. "M-maafkan aku. Tapi hanya itu saja saran dariku agar Putri Akira sembuh perlahan-lahan," sang tabib menunduk ketakutan, suara Sherard yang meninggi itu membuat nyalinya kecil. "Baiklah, terima kasih sudah memeriksa Putri Akira. Sekarang, kau boleh pergi," Sherard mempersilahkan sang tabib pergi. Sherard merasa bersalah setelah memberitahukan yang sebenarnya tentang kondisi itu pada Putri Akira. "Sherard, jangan berbohong padaku. Katakan yang sebenarnya!" suara Akira meninggi, ia masih syok setelah Sherard menyampaikan tentang kondisi kesehatannya. Sherard menunduk. "Maafkan hamba. Tapi tabib itu hanya memberikan saran. Putri harus tetap sehat dan kuat. Karena istana sangat membutuhkan Putri." Akira mengangguk lemah. "Bersediakah kau berkeliling desa melihat rakyatku disana?" Akira mempercayakan tugas ini pada Sherard, meskipun terasa memberatkan karena diluar udaranya sedikit aneh. Sherard sebenarnya ragu dan ingin menolak permintaan Putri Akira, namun perintah ini hanya di amanahkan dirinya saja. "Putri Akira istirahat saja. Dan saya akan berkeliling desa untuk memastikan keadaan diluar tetap kondusif. Jaga diri Putri baik-baik," Sherard pamit undur diri, meninggalkan Putri Akira yang terbaring lemah. Sedangkan di atas atap istana sebuah kelelawar berukuran besar seperti orang dewasa hinggap di sana, tepatnya kamar Putri Akira. Kelelawar itu berkata. "Aku bisa merasakan kekuatan keris naga putih sekaligus tersimpan darah suci yang harum," hidung kelelawar itu mengendus kelaparan, ia ingin meminum darah suci itu. "Sekarang wabah buatanku tersebar luas di wilayah ini. Kemungkinan besar penghuni di istana setengah sekarat dan ada yang mati. Hahaha, aku terlalu cerdas menyusun rencana ini sendirian. Meskipun leluhur vampir tidak menyetujuinya." Pandangan mata kelelawar yang dominan merah dan hitam itu mencari sesuatu di sekitarnya. "Sepertinya disini tidak aman. Aku harus segera pergi sebelum prajurit melihat keberadaanku," kedua sayap besarnya yang membentang luas itu perlahan terbang semakin tinggi, bayangannya lumayan besar dan menutupi sebagian cahaya dari rembulan. Beruntungnya tidak ada seorangpun melihat wujudnya terlalu mengerikan. Kelelawar itu bernama Gherardo Gurar, seorang Raja Vampir penerus kedua setelah generasi pertama hampir punah dan lenyap karena kalah dari perang antar siluman dan banga serigala. *** Di istana lain, tempat gelap dipenuhi sarang laba-laba itu menjadi sarang para vampir. Gherardo yang baru saja pulang dari istana Dream Island langsung di serbu oleh teman-teman vampirnya. Jangan lupakan ciri khas vampir ketika berbicara bersama satu bangsanya memamerkan taring lancip seperti kerucut terbalik. "Ada apa?" Gherardo bertanya sedikit tidak nyaman saat dirinya sendiri menjadi pusat perhatian para Vampir. Rodger menggunakan indra penciuman hidungnya berusaha mendeteksi aroma darah suci yang dibawa oleh Gherardo. "KAU TIDAK BERBAGI?" tanya Rodger kesulitan berbicara karena taring gigi lancipnya memanjang beberapa centimeter, ia terbiasa merawatnya agar saat menghisap darah manusia lebih mudah. Gherardo berusaha sabar. "Kenapa kau langsung marah padaku?" "RAKUS!" Rodger berseru ketus, ia merasa iri dengan Gherardo yang sudah mendapatkan jatah darah suci di bulan purnama penuh ini. Sedangkan dirinya dan teman-teman yang lain hanya bisa berdiam diri di istana sesuai perintah dari Gherardo sebelumnya. ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
193.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
15.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
210.9K
bc

JIN PENGHUNI RUMAH KOSONG LEBIH PERKASA DARI SUAMIKU

read
4.3K
bc

My Secret Little Wife

read
105.2K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
19.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook