Azura menghela pelan sembari melangkah menyusuri koridor kampus dengan gontai. Matanya mengerjap sendu masih merasa mengantuk karena semalam matanya tidak bisa diajak kompromi. Apalagi tadi malam ia harus chatt dengan Alvaro dan juga Maliq. Walau hanya chatt singkat. "Azura!" Panggilan Intan membuat gadis itu menolehkan kepalanya sembari melongos. Bagaimana tidak, Intan akan melanjutkan sesi curhatnya yang masih tertunda tadi malam. "Gue masih mau curhat tentang Bayu." Ujarnya sudah menggantungkan tangannya pada lengan Azura. Azura meringis pelan sembari mengangguk pasrah saja, "Kita ke kantin aja yuk, gue yang traktir deh yang penting lo dengerin curhatan gue." Tutur Intan lagi sudah antusias walau terdengar menggerutu. "Iya...iya bawel lo ah." Ketus Azura sembari berjalan cepat memim