Harapan Azura

1905 Kata

Azura terlihat meringis kecil sembari membuka matanya perlahan. Gadis dengan mata bulat menggemaskan itu terlihat meregangkan tubuhnya dengan beranjak dari tempat tidurnya. Kakinya melangkah gontai menuju balkon dengan menyambut mentari yang masih setia menyapa bumi. Walau keduanya akan berpisah saat senja datang. Begitu setiap hari, walau keduanya tidak diciptakan untuk selalu bersama. Namun, Allah punya cara sendiri untuk mempertemukan mereka. Azura menarik lembut kedua sudut bibirnya saat melihat sang kakak dan juga Alisa tengah duduk mesra di bawah sana. Seketika Azura ingin berkata kasar. Gadis itu mencebikan bibirnya pelan, lalu melangkah cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Daripada makan hati lihat kebersamaan Azzam dan juga Alisa, lebih baik ia mandi dan mempercanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN