Azura menganga kecil sembari memandangi rumah barunya yang terpampang di hadapannya kini. Gadis itu mengerjap pelan dengan mengeratkan pegangannya pada koper miliknya. Matanya menyapu seluruh halaman rumah yang terlihat 'mengerikan'. Rumah dengan dua lantai itu terlihat berbeda dengan rumah lainnya. Apalagi keberadaan rumah itu yang jauh pemukiman. Azura merinding saat melihat pohon beringin yang terletak tak jauh dari rumah barunya. "Lo masih mau berdiri disitu?" Ucapan Alvaro yang sudah berdiri di depan pintu rumah membuat Azura tersadar dari ketakutannya. Azura meringis kecil sembari menarik lengan suaminya itu. "Kenapa?" Azura menggigit bibir dengan menciut kecil, "Ini lo gak salah alamat, kan? Ini beneran rumah dari papa elo?" Tanyanya masih belum percaya. Alvaro mengangguk den