Alvaro terlihat membasuh wajahnya berulang kali sembari menatap pantulan dirinya pada cermin di kamar mandinya. Matanya kembali menajam saat bayangan kejadian tadi pagi terputar kembali pada memorinya. Entah apa yang akan terjadi kalau saja dia terlambat kesana. Mungkin ia tidak akan pernah melihat gadis itu lagi. Dengan kasar ia menarik handuk kecil yang tergantung di sampingnya. Lalu perlahan ia mengusap wajahnya yang masih basah. Pemuda itu pun melangkah keluar dari kamar mandi. Tangannya terlihat merogoh pelan kantong celananya dan mengambil ponselnya. Alvaro sekilas membasahi bibir lalu terlihat mengetikan sesuatu pada ponselnya. Alvaro : Gue ke rumah yah. Setelah mengirim pesan singkat itu pun, pemuda jangkung itu terlihat meraih jaketnya yang tersampir pada pintu kamarnya. Den