Aneh bib ajaib. Padahal saat melakukannya kemarin sore dan hari-hari yang lalu, aku sama sekali tidak punya rasa malu atau takut. Justru aku berniat hari ini akan kembali melakukan dengan gaya yang lebih ekstrim lagi. Namun setelah berhadap-hadapan ternyata seluruh keberanianku hilang sirna berganti dengan rasa malu yang tiada tara. "Ma..maa..maaf kan sa sa saya, Bu." Aku menjawab dengan terbata-bata. Sekujur tubuhku mendaadak panas dingin. Aku yakin Bu Anhar bisa melihat wajah gantengku berubah pucat pasi atau mungkin merah padam menahan takut dan malu. Kami berdua diam beberapa saat. "Kenapa Pras melakukan itu?" tanya Bu Anhar dengan suara kalemnya. "So..so..soalnya saya suka ngeliat wajah ibu yang cantik. Saya bener-bener gak tahan, Bu," jawabku nekad. Keberanianku timbul lagi kare