Hari sudah sore ketika aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mendatangi lokasi bus yang akan membawaku ke Jogja mangkal, namun ternyata belum datang. Sudah beberapa kali ke Jogja seorang diri, sehingga aku tidak perlu lagi banyak bertanya. Aku segera mengambil tempat duduk menunggu bus. Asap kendaraan dari beberapa bus benar-benar menyesakkan daada hingga terasa sesak napasku. Dari dulu aku tidak pernah suka dengan keramaian dan kesesakan seperti ini, tapi karena ini tugas mulia dari ayah, maka aku pun tersenyum saja menjalaninya. Selang beberapa lama, bus yang akan membawaku datang. Aku bergegas naik dan duduk sesuai nomor tiketku. Kebetulan mendapat tempat persis di bawah AC, pastinya aku akan tertidur lelap sepanjang perjalanan ini. Aku pun segera menutup mata untuk membuan