Freya tampak ragu, tapi dia memberanikan diri bertanya pada sang mertua, "Ini apa, ma?" Dengan senyum yang merekah, Renata menatap wajah Freya dan menjawab, "Ini ... Minuman ini ... s**u untuk menunjang program kehamilan kamu, sayang." Mata Freya membulat sempurna. Ini lebih menyeramkan dari pada minuman sebelumnya. Sejak kapan dia melakukan program hamil? Bersentuhan saja baru semalam, itu pun karena mabuk. Oh Tuhan, sebenarnya Freya yang terlalu tidak peka atau mertuanya yang terlalu antusias? "Ma, tapi aku enggak sedang program hamil. Kami, maksudku ... aku belum punya pi-" "Kamu enggak mau memberi mama cucu, Freya?" Renata menyela ucapan Freya. Wajahnya bahkan berubah kecewa dengan sebelah tangan yang bertopang pada kepala kursi. "Ma, bukan begitu maksudku." Freya berdiri dan