Bagai Simalakama

1002 Kata

Jordiaz menyentuh ujung hidung bangir istrinya. Elleanor mengernyit, merasa tidurnya terganggu. Jordiaz menyibak helaian rambut panjang Elleanor, supaya wajah cantik gadis itu bisa ia tatap dengan jelas tanpa terhalang apapun. Karena Elleanor tak bereaksi, Jordiaz meniup kedua kelopak mata sang istri. Kalau boleh jujur, Jordiaz sebenarnya tidak tega. Elleanor tertidur pulas. Tak seharusnya Jordiaz mengganggu. Mengingat gadis itu selalu sibuk mengurus dirinya siang dan malam. Pasti ia lelah. Tapi Jordiaz tidak ada pilihan lain. Semenjak diantar oleh sang ayah kembali ke kamar sore tadi, Jordiaz menemukan Elleanor tertidur. Gadis itu bahkan masih mengenakan bathrobe. Rambutnya basah kuyup. Jordiaz sempat curiga, karena tak biasanya Elleanor tidur di sore hari. Apalagi ia baru mandi. Tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN