Penguntit Mencurigakan

1492 Kata

Naira terkejut saat masuk ke dalam ruang rawat ibunya, dan melihat Dion sedang duduk sambil makan roti entah dari mana. Dia belum membeli apa-apa. Sedikit uang yang ada di tabungannya tidak berani dia ambil. Untuk berjaga-jaga membayar tagihan rumah sakit ibunya. “Sudah waras?” tanya Naira dengan nada kesal yang kentara. Yang ditanya menoleh lalu menggigit roti di tangan yang belum habis. “Na … sini.” Wuri melambaikan tangan, meminta sang putri untuk duduk di sampingnya. “Ini … kamu pasti belum sarapan.” Wuri memberikan satu potong roti yang masih terbungkus plastik. “Tadi dikasih sama sebelah.” Naira mengedip. Pandangan mata wanita itu turun ke arah telapak tangannya. “Sudah … dimakan dulu. Jam berapa kamu kerja? Sudah ada Doni, jadi kamu nggak perlu khawatir ninggalin Ibu. Nggak per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN