Greylock 10

1662 Kata
Rosa membulatkan matanya ketika Yuwen memeluknya dari belakang. Yuwen menenggelamkan kepalanya di antara bahu dan leher Rosa. "Ros... Be mine, please!" bisik Yuwen "I'm yours, Yu!" Yuwen memutar tubuh Rosa hingga menghadap kearahnya. Ia langsung melumat bibir Rosa, tentu hal itu membuat Rosa membalas lumatan Yuwen. Tubuh mereka menjadi panas karena ciuman yang dilakukan. "Ehm.." Ciuman Yuwen penuh cinta dan hasrat. Ia ingin memiliki Rosa seutuhnya tanpa ada keempat lelaki lainnya. Tentu saja hal itu tidak mungkin, karena mereka semua adalah orang yang Rosa cintai secara bersamaan. Yuwen melepaskan ciumannya sesaat, tangannya dengan lihai melepaskan pakaian yang Rosa kenakan. Setelah Rosa  nampak dengan tubuh mulusnya, justru membuat Yuwen tersipu. Ini adalah hal pertama yang ia lakukan bersama seorang wanita yang ia cintai. Yuwen juga melepaskan pakaiannya, ia kembali memberi sentuhan lembut di area sensitif Rosa. "Akh... Yu..." desah Rosa ketika Yuwen menyentuh payudaranya "Aku mencintaimu, Ros" "Akh... Aku juga.. Ehm.. Mencintaimu" "Ros.. Ini adalah pertama kalinya untukku, maafkan aku jika membuatmu merasa sakit.." "Akh.. Yuwen.. Lakukan semaumu" Yuwen mengulum p******a Rosa, sedangkan jarinya bermain diarea intim kewanitaannya. Yuwen merasakan basah di dinding kewanitaan Rosa, tanpa sengaja Yuwen menekan klitorisnya. "Akh.. Yuwen.. Kau membuatku frustasi" desah Rosa "Kalau begitu akan ku lakukan sekarang" Yuwen menegakkan tubuhnya, dan menaikkan kaki Rosa ke atas bahunya, ia menggesekkan kejantanannya perlahan. Lalu perlahan Yuwen memasukkan kejantanannya hingga memenuhi liang senggama milik Rosa. "Akh..." "Rasanya sempit dan nikmat, akh.. Ros.." desah Yuwen yang merasakan kejantanan miliknya terjepit didalam sana Yuwen menggerakkan pinggulnya, ia sungguh menikmati kegiatan barunya itu. b********h dengan Rosa adalah keinginannya sejak lama. Meski ia tahu bahwa Rosa pasti sudah melakukannya dengan Hara. "Akh.. Yuwen.. Aku keluar... Aaakkhhh"  Sembari memejamkan matanya, Rosa merasakan cairannya keluar membasahi kejantanan milik Yuwen Rosa mendapatkan pelepasannya, namun tidak dengan Yuwen. Ia masih bersemangat memompa tubuh indah Rosa hingga beberapa menit berlalu. "Aakkhh.. Yuwen.. Iya.. Begitu.. Akhh" Rosa sekali lagi merasakan pelepasannya lagi Entah sudah berapa kali ia mendapatkan pelepasannya. Kini tubuhnya mulai melemas karena Yuwen yang tak kunjung mendapatkan k*****s. "Ros... Aku ingin kau di atasku.." bisik Yuwen "Akh.. Baiklah"desahnya saat Yuwen melepaskan tautannya Yuwen berbaring membiarkan Rosa beraksi di atasnya. Rosa sangat suka dengan posisi ini, tubuhnya seperti ingin terus merasakan nikmat itu. Kini Rosa menggerakkan pinggulnya maju mundur. Ia terus mendesah, begitupun dengan Yuwen. "Kau sangat pandai, Ros...Ouh.." desah Yuwen saat Rosa bermain di atasnya Tubuh Rosa menegang, dan ia kembali mendapatkan pelepasannya. Tahu jika Rosa sudah lemas, Yuwen kembali memegang kendali. Yuwen membalikkan posisinya hingga Rosa kembali berada di bawahnya. Lalu Ia kembali memompa Rosa, dan kali ini sedikit kasar karena ia akan mendapatkan k*****s. "Aaakkhh.." Cairannya tumpah didalam liang nikmat milik Rosa. Cup.. "Terima kasih, Ros" bisik Yuwen Kini mereka tertidur karena kelelahan. *** Rosa terbangun dari tidurnya, ia sedang mencari lelaki yang baru saja b*********a dengannya. Yuwen tak nampak di sudut manapun kamar itu. Akhirnya ia memutuskan untuk membersihkan diri di kamar mandi. Rosa menyalakan shower yang mengeluarkan air hangat. Rosa menikmati kegiatan mandinya, hingga ia terkejut dengan pelukan yang datang dari belakangnya. Yuwen yang tidak mengenakan pakaian, kini sudah berada di belakang Rosa dan menciumi leher Rosa "Akh.. Yu.. Ehm.. Dari mana kau tadi?" "Menyiapkan makanan untukmu.. Tapi sebelum kita makan, aku ingin memakanmu dulu.." bisik Yuwen "Akh.. Yu.. Kau terlalu keras disana.." protes Rosa saat Yuwen meremas dengan keras payudaranya "Maaf, Ros.." Yuwen sedikit menurunkan posisinya, dan membuat Rosa berpegangan tembok. Kini Yuwen menyerang Rosa dari belakang. "Akkhh.. Nikmat sekali, Yu.. Akh.." desah Rosa yang kini menikmati kegiatannya Yuwen nampak senang karena ia bisa memuaskan Rosa. Sebelumnya Yuwen berfikir bahwa hanya Hara yang bisa membuat Rosa seperti ini, namun sekarang ia sangat yakin, bahwa ia juga bisa memiliki Rosa sepenuhnya. Tak berlangsung lama, Yuwen sudah mengeluarkan cairan cintanya didalam rahim Rosa. Dan di akhiri dengan mereka mandi bersama. Kini mereka sudah mengenakan pakaian lengkap, dan tengah duduk di meja makan untuk menyantap hidangan yang sudah siap untuk di makan. "Setelah ini.. Bisakah kau antarkan aku pulang?" Rosa memiliki firasat yang Yuwen tidak tahu "Baiklah" "Alvin sedang marah karena aku tak ada dimansion saat ia datang" jelas Rosa "Benarkah? Aku akan jadi sasaran empuk sepertinya!" "Hahaha... Tenang lah Yu... Alvin tidak akan menyerangmu!" "Hmm.." Usai menyantap hidangan makan malam mereka, Yuwen mengantarkan Rosa kembali ke mansion Ravenwolf. *** Mansion Ravenwolf Nampak wajah marah Alvin yang kini berdiri didepan pintu menunggu Rosa. Aura membunuhnya begitu menakutkan saat melihat mobil Yuwen memasuki gerbang. Ceklek Brak "Thanks Yu... Sampai jumpa di asrama besok" Rosa melambaikan tangannya melihat mobil Yuwen yang sudah pergi meninggalkan mansion Ravenwolf. "Lind.. Darimana saja kamu ?!" tanya Alvin "Aku baru saja berkunjung ke mnsion milik Yuwen.. Maaf aku lupa waktu" "Apa yang kalian lakukan? Wajahmu nampak kelelahan!" "Mansionnya sangat besar, aku berkeliling disana dan kelelahan.. Sudahlah.. Temani aku tidur.. Aku lelah!" Rosa masuk kedalam mansion dengan memeluk Alvin erat. Meski tengah kesal, Alvin tak akan bisa menolak saat Rosa menginginkannya. Ceklek Brak "Kenapa kau tersenyum?" Rosa bertanya pada Alvin yang memamerkan senyum mesumnya "Tidak ada.." "Aku hanya ingin di temani tidur, bukan hal m***m seperti yang kau pikirkan, Al!!" "Haaaaahhh... Baiklah" Alvin menghela nafasnya, ternyata Rosa hanya ingin di temani tidur. Bukan b********h seperti yang ia pikirkan. *** Asrama Le Fay Kini Rosa sudah berada di asramanya. Ia sedang membaca buku seperti biasanya di ruang belajar. Dan lima lelaki yang setia dengannya tengah berlatih di ruang latihan. Tok Tok Tok Ceklek "Kakak...", sapa Devan "Ada apa?", "Boleh aku meminjam bukumu?", "Buku yang mana?", "Buku catatan kumpulan mantra..", "Tidak! Itu milikku! Jika mau, buatlah sendiri milikmu!", "Kau pelit sekali!!", ujar Devan kesal "Aku membuatnya dengan susah payah, kau dengan mudahnya ingin meminjam!", "Ya sudahlah...", Brak!! Rosa kembali fokus ada buku bacaannya. Ditempat latihan, Saveri tengah melatih murid master. Latihan berlangsung sehari penuh, tanpa jeda sedikitpun. "Hara.. Sepertinya ayahmu sedang tidak enak hati!! Kau lihat bagimana ia mengeluarkan tenaganya untuk melawan kita berlima" ujar Revian terengah-engah "Entahlah... Aku sendiri bingung, tak seperti biasanya.." Hara pun nampak kelelahan Dari kelimanya, hanya Alvin yang dapat bertahan. Saveri terus menyerangnya, hingga Alvin terpojok. "Baiklah.. Latihan hari ini selesai.. Lusa kalian akan melawan Zaphire!" ujar Saveri memberitahu "Uncle.. Kami berlima? Melawan Zaphire?" tanya Seth yang terkejut "Ya! Atau kalian lebih suka melawan Rosa?" "Tidak!" jawab kelimanya "Baiklah.. Persiapkan diri! Jangan menganggap remeh lawan kalian!" setelah mengucapkan kalimatnya, Saveri menghilang Lima orang yang kini saling tatap dengan nafas yang menggepu, menggidik ngeri membayangkan melawan Zaphire. Meski kekuatan mereka sama, namun Zaphire terkenal tak ada ampun meski sedang latihan. " Kenapa Zaphire!" gumam Yuwen "Hei.. Apa kau takut?" sahut Revian yang mendengar gumaman Yuwen "Tidak! Aku lebih senang melawan Rosa.. Hahahahaha" ungkap Yuwen dengan tawa "Yang ada kita bisa apa jika melawannya?! Pasti kita akan mengalah agar Rosa yang menang!" gerutu Seth Kelimanya saling tatap lagi, dan berujung dengan tawa lepas mereka. "Kau benar Seth.. Hahahaha" sahut Hara "Diamlah, Rosa menuju kemari" ujar Alvin yang kini berjalan menuju pintu keluar "Alvin..." Rosa berlari dan memeluknya "Sial.. Kita kalah cepat!" gumam Hara Keempatnya kini menghampiri Rosa, mereka tersenyum melihat Rosa yang ceria. "Besok aku yang berlatih, bagaimana hari ini?" Rosa membuka suara di tengah ketegangan kelimanya yang sudah menyiapkan satu mantra untuk Alvin yang sedang memeluk Rosa "Kau akan berlatih dengan siapa?" tanya Alvin "Aku... Bersama uncle Chen.." "Uhuk uhuk" Yuwen tersedak mendengar nama kakeknya disebutkan "APA!!" teriak Hara dan Revian "Kalian kenapa? Apa ada yang salah?" Rosa nampak bingung melihat ekspresi kelimanya "Kebetulan sekali.. Kenapa ada jadwal kakek disini?", gumam Yuwen "Hm.. Kau yakin akan berlatih bersama uncle Chen?" tanya Alvin "Iya.. Aku sudah siap.. Besok hanya latihan fisik.. Bukan mantra sihir.." jelas Rosa "Seperti kami hari ini.." gumam Seth Mereka kini sedang bersantai didepan ruang latihan, dengan bermanja bersama Rosa. Membuat lelah mereka terbayar. Tak lama kemudian, terjadi sesuatu di dinding perlindungan sekolah. DUM DUUUMMMM DUUUMMM KRAAKK... " Ada apa ini? " mereka nampak terkejut dengan suara yang terdengar "Ros.." Hara melihat ke arah Rosa yang sudah berganti menjadi Rose "PERDIDO!!" Rosa menghilang begitu saja dari hadapan kelima lelaki itu, setelah mengucapkan mantra BLUSH... Setelah Rosa menghilang dari pandangan kelima lelaki itu, Alvin yang bisa merasakan aura dark magic kini mengikuti Rose menuju asal suara. "Perdido!!" BLUSH.. "Hei! Apa-apaan mereka..!!" Hara nampak kesal "Perdido!!" kini Yuwen pun juga mengikuti keduanya "Ayo kita juga!!" Revian mengajak sisanya untuk pergi "Perdido!!" ujar ketiganya BLUSH.. Rose sudah berada di luar area perlindungan Greylock. Hal itu sangat berbahaya untuk keselamatannya. Sedangkan kelima lelakinya berada di dalam perlindungan sekolah. Birdella tengah menatap ke langit, ia melihat Rose berhadapan dengan Moll Dyer, dark magic yang beberapa waktu ini tengah membuat kacau kedua dunia. "Apa yang kau inginkan, Moll?" Rose bertanya pada musuh didepannya "Hahahaha... Kau datang Rose.. Saudariku!!" ujarnya dengan nada menakutkan "Aku sudah bukan saudaramu, Moll!! Cepat pergi jika kau tak ingin kulenyapkan!" "Hahahahaha.. Kini kau begitu sombong, saudariku... Ingat!! Kau bisa berada ditubuh anak itu karena aku yang melakukannya..!!" Moll mengingatkan Rose tentang masa lalunya "Hah!! Percuma kau ingatkan masa itu! Ya, aku berterima kasih padamu untuk masa lalu!! Karena dirimu, aku banyak belajar sekarang!!" jelas Rose "Hahahaha... Aku kemari hanya ingin menjemputmu, Rose!" "Cih.. Aku tak sudi kembali ke Death Forest!! Aku sudah nyaman disini!! Sebaiknya kau pergi, Moll!!" "Jika begitu maumu!! Akan ku paksa kau ikut, Rose" Moll bersiap mengeluarkan sihirnya, begitupun dengan Rose yang kini juga tengah bersiap menyerang Moll. "Obedecer!!" "No quiero!!!" Moll terpental karena sihirnya sedikit melemah. Rose merasakan bahwa kekuatan Moll tak sehebat dulu. Kemungkinan ia telah terkena sihir seseorang dalam waktu dekat ini. Hal ini membuat Rose dengan mudah melumpuhkannya. "Baiklah Rose!! Aku akan kembali lagi!! Kali ini kau ku lepaskan!!" ujar Moll yang akhirnya menghilang dari hadapan Rose Tiba-tiba saja tubuh Rose melemah dan ia terjatuh dari langit. Alvin yang melihat hal itu kini melompat tinggi untuk menangkap Rosa. "Alind.. Sadarlah!!" Alvin begitu khawatir "Alvin, cepat bawa Rosa keruang pemulihan!!" Birdella kini ikut gelisah melihat Rosa yang tadi melawan Moll sendiri Rosa kini dalam masa pengawasan, tubuhnya memucat dan rambutnya sedikit berubah warnanya. Seluruh orang yang ada disana kini menundukkan kepala melihat Rosa yang terbaring lemah. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN