Alfin tersenyum sarkastis, lalu bangkit dari kursinya. “Aku memperlakukanmu di butik ini seperti ratu, tapi sayang, ratu yang aku perlakukan dengan baik malah seenaknya sendiri, seolah-olah bekerja dengan profesional itu bukan tugasnya,” jawab Alfin dengan santai. “Halah, bilang saja kalau kamu sudah di goda sama karyawan kamu yang itu, lagian aku herannya kenapa kamu bisa-bisa nya di bodohi sama perempuan seperti dia, mukanya saja yang terlihat polos, aslinya Cuma manfaat in orang,” cibir Prisa membuat Alfin geram. “Kamu sudah selesai kan di sini? Kamu tidak ada keperluan di sini, jadi lebih baik kamu pergi sekarang sebelum emosi saya memuncak!” bentak Alfin yang tidak suka Prisa menjelek-jelekkan Alisha, karna Alisha sekarang bukan hanya karyawannya, tapi sudah menjadi pacarnya, dan d