Drrtt ... drtt ... ponselnya Alfin bergetar, dia yang sudah sampai di rumah segera mengangkat telponnya yang dari mamanya itu. “Halo Alfin Sayang, bagaimana kabar kamu?” tanya Reva pada anak lelaki satu-satunya mereka. “Baik Ma, mama sama papa bagaimana?” “Baik juga, oh ya, bagaimana perkembangan butik kamu? Apa berjalan dengan lancar?” “Syukurlah Ma, kemajuannya sangat pesat.” “Wah, kamu memang hebat.” “Bukan Cuma Alfin yang hebat, tapi semua karyawan Alfin, termasuk pendesain sekaligus modelnya, dia sangat cerdas,” puji Alfin. “Oh ya? Dia cewek atau cowok?” “Cewek Ma, masih single, sebatang kara, tapi pekerja keras,” jawab Alfin. “Wah, bagus dong, pasti orangnya juga cantik, mama setuju saja kalau jadi menantu mama,” ucap Reva sambil terkekeh di seberang telpon. “Apaan sih ma